Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Eksportir RI optimistis perdagangan masih positif

Recommended Posts

JAKARTA: Dalam 6 bulan ke depan, ekportir dan importir Indonesia optimistis kinerja perdagangan internasional akan berjalan ke arah positif walaupun krisis global masih mengancam. Stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat menjadi faktor terpenting.

 

Berdasarkan survei yang dilakukan perusahaan riset internasional Taylor Nelson Sofres terhadap eksportir, importir dan pedagang internasional di Indonesia, terungkap bahwa pelaku perdagangan di Indonesia memiliki pandangan yang sangat positif di antara 21 negara lain yang disurvei.

 

 

Trade confidence index Indonesia berada dalam posisi 144 atau naik 21 poin dari semester I/2011. Indonesia termasuk salah satu negara yang menunjukkan kenaikkan trade confidence index dalam 6 bulan ke depan bersama Mesir, Saudi Arabia dan Malaysia.

 

“Meningkatnya trade confidence index ini sinyal positif karena menunjukkan tingkat kepercayan yang relatif stagnan di posisi 120-128 pada periode sebelumnya,” ujar Nirmala Salli Kepala Perdagangan HSBC Indonesia, hari ini.

 

 

Sebesar 64% pelaku perdagangan di Indonesia menilai akan terjadi peningkatan volume ekspor-impor dalam 6 bulan ke depan, 24% menilai volume perdagangan akan berada di tingkat yang sama dan hanya 11% yang menilai volume perdagangan akan turun.

 

 

Dari sisi sumber pembiayaan aktivitas ekspor-impor, 45% dari dukungan pembeli, 26% dari dukungan bank, 18% dana pribadi, dan 11% dari suppliers. “Sebenarnya ini kabar yang kurang baik bagi kalangan perbankan, karena ketergantungan dari sektor perbankan hanya 26%,” ujar Nirmala.

 

 

Adapun kendala utama pengembangan bisnis ekspor/impor berdasarkan hasil survei yang disponsori oleh HSBC ini a.l fluktuasi nilai tukar, regulasi perdagangan pemerintah, penurunan permintaan ekspor, dan biaya logistik, palabuhan & gudang. “Di sinilah peran pemerintah, kemarin intervensi BI yang sampai US$10 milar itu kan untuk menstabilkan nilai tukar agar tidak anjlok terlalu dalam karena ini penting bagi eksportir-importir,” ujar Nirmala.

 

 

Namun, tambah Nirmala, sebanyak 53% pelaku perdagangan internasional di Indonesia mengaku optimistis nilai tukar akan mempunyai dampak positif dalam 6 bulan ke depan.

 

 

Dalam survei terungkap bahwa China, Asean, dan negara Asia lainnya masih menempati posisi 3 teratas negara tujuan perdagangan dan partner perdagangan yang paling menjanjikan, disusul kawasan Eropa Barat (kecuali Inggris) dan Amerika.

 

 

“Krisis Eropa dan Amerika Serikat belum berdampak pada pangangan pelaku perdagangan di Indonesia. Ini karena tujuan utama perdagangan Indonesia adalah ke China dan Asia/ Emerging markets jadi ini yang harus dicermati,” ujar Head of Global Market HSBC Indonesia Ali Setiawan.(api)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...