PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Indonesia diperkirakan mengalami perlambatan ekonomi hingga pertengahan 2012. Akan tetapi, kuatnya konsumsi domestik menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi nasional tetap di kisaran 6%.

 

Ekonom DBS Eugene Leow menyatakan perekonomian Indonesia akan kembali melaju pada paruh kedua 2012. Kondisi perekonomian nasional yang tetap terjaga menjadi pendorong pulihnya pertumbuhan ekonomi.

 

“Pada 2011 dan 2012, ekonomi Indonesia akan mengalami perlambatan sebagai dampak krisis perekonomian global. Meski demikian, kuatnya fiskal Indonesia menjadikan perekonomiannya tidak terlalu tergoncang krisis,” ujarnya hari ini.

 

Eugene menuturkan masalah inflasi tidak terlalu membayangi ekonomi nasional. Akibatnya, konsumsi domestik akan tetap tumbuh, dan menjadi motor perekonomian nasional. Hal ini berbeda dengan negara lain yang daya beli masyarakatnya turun karena harga kebutuhan naik.

 

Sementara itu terkait dengan perlambatan perekonomian China, Eugene memproyeksikan kondisi tersebut tidak begitu berdampak tajam terhadap ekonomi nasional.

 

Sejauh ini pertumbuhan ekspor ke China tercatat yang paling besar jika dibandingkan dengan negara lainnya. Selanjutnya disusul pertumbuhan dagang ke India, serta negara-negara Asia lainnya.

 

“Kemungkinan utama akan berdampak terhadap harga komoditas. Namun kami memperkirakan harga komoditas tidak terlalu anjlok, dan stabil seperti saat ini. Hal ini belajar dari harga minyak dunia yang tetap di kisaran US$100 per barel, meskipun ekonomi Amerika Serikat dan Eropa sedang lesu,” lanjutnya.(api)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber