13 Jalan Nasional di Aceh Masih Terputus Imbas Banjir dan Longsor

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURABAYA: Bank Dunia memberikan lima catatan kritis atas program dan kebijakan pembangunan yang dilaksanakan Pemerintahan Provinsi Jawa Timur. Lima catatan kritis itu merupakan kajian berbasis analisis pengeluaran publik dengan judul East Java Growth Diagnostic.

 

Penasehat Utama Country Director World Bank, William Wallace mengatakan pihaknya secara kontinu melakukan sejumlah kajian atas program dan kebijakan pembangunan di sejumlah provinsi di Indonesia termasuk Jatim.

 

"Hasil kajian itu memberikan lima point masukan agar pembangunan di Jatim bisa lebih progresif.  Harapannya pembangunan Jatim mengikuti model pertumbuhan ekonomi yang inklusif sehingga bisa semakin menekan angka kemiskinan, tidak semata mengejar angka pertumbuhan an ekonomi sich," kata William kepada pers seusai Rapat Koordinasi Sinergi Program Prioritas Pembangunan 2012 antara Pemprov dan Pemkab se-Jatim, hari ini.

 

Kelima point penting itu, kata William, berupa kondisi infrastruktur khususnya sektor jalan di Jatim yang dalam keadaan rusak, meski dalam jumlah jalan ada penambahan.

 

"Kondisi jalan kabupaten banyak yang rusak, namun jumlah jalan di Jatim bertambah. Maka perlu penyeimbangan alokasi anggaran pembangunan dan perawatan jalan sehingga dapat memperbaiki kondisi infrastruktur jalan," jelasnya.

 

Point kedua, ungkap dia, terkait iklim investasi agar dapat ditingkatkan dengan mencegah hambatan birokrasi serta perjinan yang ada.

 

William menjelaskan point ketiga terkait kualitas sumber daya manusia yang masih belum tinggi.

 

"Perlunya Pemprov maupun Pemkab dan Pemkot di Jatim melakukan review kebijakan anggaran agar jangan terlalu besar bertumpu pada belanja pegawai. Alokasi anggaran bisa diarahkan pada program pendidikan menengah SMP dan SMA," ujarnya.(api)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber