bot 0 Posted Agustus 20, 2020 Jakarta - Pemerintah berusaha keras agar ekonomi Indonesia tidak minus lagi pada kuartal 3. Sebab, jika dua kuartal berturut-turut ekonomi minus, Indonesia masuk jurang resesi. Sebelumnya pada kuartal 2, ekonomi minus 5,32%. Seiring dengan upaya pemerintah tersebut, ada baiknya masyarakat mulai melakukan beberapa hal ini buat jaga-jaga jika resesi menjadi kenyataan. Apa saja yang mesti dilakukan? 1. Mulai kencangkan ikat pinggang Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad mengatakan masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan selama pandemi harus berhemat untuk menyiapkan dana darurat paling tidak untuk 3 bulan selama resesi. "Masyarakat harus kencangkan ikat pinggang untuk pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu misalnya ke tempat wisata, restoran dan sebagainya terutama bagi masyarakat yang beberapa bulan ini mengalami penurunan pendapatan. Tapi bagi masyarakat yang tidak terpengaruh saya kira konsumsi biasa saja, tapi yang mengalami penurunan saya kira harus mengencangkan ikat pinggang," kata Tauhid kepada detikcom, Selasa (18/8/2020). 2. Alokasikan dana darurat Agar bisa bertahan saat resesi masyarakat harus bisa membuat pertahanan finansialnya masing-masing. Menurut, Perencana Keuangan sekaligus pendiri dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini Sutikno yang dimaksud ketahanan finansial adalah kemampuan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari meski tanpa adanya pemasukan atau penghasilan sama sekali. "Ketahanan finansial itu maksudnya kita mampu untuk bisa bertahan, kita mampu menyediakan kebutuhan dasar kita selama masa resesi tersebut, jadi ketahanan supaya kita merasa aman, aman itu artinya bisa survive melakukan aktivitas sehari seperti makan, minum, listrik, telepon artinya kebutuhan dasar itu kita memiliki cukup dana jika terjadi apa-apa, kita tetap bisa mengaksesnya," ujar Mike kepada detikcom, Rabu (19/8/2020). Ketahanan finansial yang baik dibarengi dengan cadangan dana yang mumpuni pula. Setidaknya, kata Mike, masyarakat harus punya cadangan dana yang mampu menyokong kehidupan minimal 3-6 bulan ke depan. "Seharusnya, kalau sudah dengar kabar resesi dari sebulan atau dua bulan lalu atau bahkan awal tahun pandemi masuk ke Indonesia, sebenarnya kita harus sudah cek terlebih dahulu kita punya persediaan dana tunai atau setara dengan tunai, itu cukup atau tidak untuk bisa membuat nafas kita cukup panjang gitu sampai pandemi ini bisa terkendali. Pada umumnya, sekitar 3-6 bulan harus punya ya," sambungnya. Simak Video "Bahu Membahu Selebriti-Petani di Korsel Hadapi Krisis Ekonomi"[==] Sumber Share this post Link to post Share on other sites