bot 0 Posted Agustus 4, 2020 Belajar dari rumah pada masa pandemi Corona bukan artinya harus boros kuota. Kalau mau tanpa kuota bisa kok, yaitu dengan teknologi radio komunitas. (Robby Bernardi/detikcom) SDN 1 Tegalontar, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, memanfaatkan radio komunitas yang digunakan para guru dalam memberikan pelajaran tanpa harus tatap muka dengan murid-muridnya (Robby Bernardi/detikcom) Kepala Sekolah SDN 1 Tegalontar, Yoso mengatakan hanya 50 persen siswa yang punya smartphone. Ini jadi alasan mereka beralih ke teknologi radio (Robby Bernardi/detikcom) Para guru mempersiapkan bahan pelajaran. Mereka mengajar bergantian dengan cara siaran radio (Robby Bernardi/detikcom) Mengajar yang bebas kuota internet dengan cara melalui radio komunitas. Radio komuntas ini akan menjangkau semua siswanya. (Robby Bernardi/detikcom) Radio komunitas yang ada bisa menjangkau semua anak-anak sekolah. Bisa pakai radio di rumah atau dari smartphone dengan aplikasi bawaan ponselnya jadi tidak makan kuota (Robby Bernardi/detikcom) Para guru memang harus menyesuaikan belajar menjadi penyiar agar materi pembelajaran dapat diterima oleh para siswa walaupun tanpa harus bertatap muka. (Robby Bernardi/detikcom) Uci Kursih guru Kelas V SDN 1 Tegalontar mengatakan dirinya harus bisa menyesuaikan dari yang biasanya mengajar bertatap muka kini hanya berhadapan dengan operator radio komunitas (Robby Bernardi/detikcom) Setiap hari, radio kumunitas ini akan menyiarkan mata pelajaran di sekolah pada pukul 09.00-12.00 WIB. Siaran diulang sore hari. 1 Pelajaran sekitar 30 menit siaran (Robby Bernardi/detikcom) Para siswa SDN 1 Tegalontar, 30 menit sebelumnya telah siap di depan radio dengan menggunakan seragam sekolah. (Robby Bernardi/detikcom) Satu kelompok kecil ini mendengarkan suara radio sembari membuka buku paket yang sebelumnya telah dibagi oleh pihak sekolah. (Robby Bernardi/detikcom) Biasanya para siswa akan membentuk satu kelompok berisi lima siswa untuk belajar bersama. Kelompok kecil ini biasanya terdiri dari anak-anak yang jarak rumahnya berdekatan. (Robby Bernardi/detikcom) Mereka belajar dengan protokol kesehatan dan jaga jarak. Mereka akan selesai sekolah pada pukul 12.00 WIB. (Robby Bernardi/detikcom) Mereka mengaku senang karena bisa belajar seperti layaknya di sekolah. Setiap hari mereka bergantian belajar di rumah temannya (Robby Bernardi/detikcom) Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Sumarwati, mengapresiasi upaya SDN 01 Tegalontar, Sragi, yang memanfaatkan radio komunitas untuk proses belajar siswa di rumah (Robby Bernardi/detikcom) Sumber Share this post Link to post Share on other sites