Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

Ilmuwan Top Hong Kong: China Tutupi Kasus Awal Corona di Wuhan

Recommended Posts

Hong Kong -

Seorang pakar kesehatan terkenal di Hong Kong, Prof. Yuen Kwok-yung, menyatakan bahwa pejabat di kota Wuhan menutup-nutupi skala pandemi Corona pada masa awal. Bahkan menurutnya, bukti-bukti pun dilenyapkan.

Dalam wawancara dengan BBC, Kwok yang mengunjungi pusat wabah Corona pada bulan Januari untuk membantu diagnosa, menuding bahwa otoritas lokal telah merusak bukti fisik dan merespons temuan ilmuwan dengan lambat.

"Saya mencurigai mereka melakukan beberapa cover up secara lokal di Wuhan. Pejabat lokal yang seharusnya dengan cepat menyampaikan informasi tidak mengizinkan hal ini dilakukan dengan seharusnya," klaim dia yang dikutip detikINET dari Daily Mail.

Ini bukan pertama kalinya dia mempertanyakan kejujuran pejabat China di Wuhan. Pada bulan Juni, dia menyebut angka infeksi COVID-19 di provinsi Hubei bisa jadi adalah 2,2 juta, atau 32 kali lipat dari angka yang diumumkan pemerintah.

Dia dan timnya dari University of Hong Kong mengumumkan temuan itu setelah menganalisa sampel dari warga Hong Kong yang pulang dari provinsi Hubei, di mana Wuhan adalah ibu kotanya.

Temuannya itu dikecam oleh media-media di China. Mereka mempertanyakan motif Kwok dan mencurigainya membantu Amerika Serkat untuk mencemarkan nama China.

Sang profesor diketahui mengunjungi Wuhan untuk diagnosa awal dan investigasi COVID-19 pada 17 Januari, sebagai perwakilan China's National Health Commission. Bersama pakar lain, mereka adalah yang pertama memastikan virus Corona dapat menular anta manusia.

Sebelumnya, ilmuwan Hong Kong University yang kabur ke Amerika Serikat juga melontarkan tudingan serupa. Dr Li Meng Yan, melarikan diri ke Amerika Serikat dan menuding China menutup-nutupi fakta pada saat permulaan pandemi Corona.

Dalam wawancaranya dengan Fox News, Meng Yan yakin bahwa pemerintah China sudah tahu soal keganasan virus Corona sebelum mereka mengumumkannya. Dia juga sudah meriset tentang bahaya virus itu, tapi diabaikan oleh supervisornya. Kedutaan besar China di AS membantah tuduhan tersebut.

Simak Video "MUI: Salat Jumat Saja Boleh di Rumah, Apalagi Salat Id yang Sunnah"
[==]
(fyk/afr)

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...