bot 0 Posted Juli 26, 2020 Jakarta - Virus Corona telah menghantam keras sektor ritel di Amerika Serikat. Hal ini menyeret banyak toko mengajukan kebangkrutan dan menutup tokonya. Dilansir dari CNN, Minggu (26/7/2020), BankruptcyData.com mencatat tahun ini ada 21 ritel swasta dan publik telah mengajukan perlindungan kebangkrutan. Lebih dari dua kali lipat jumlah yang diajukan untuk periode waktu yang sama tahun lalu. "Sektor ritel sudah dalam pergolakan menghadapi perubahan kebiasaan konsumen pada 2019, sekarang juga dihadapkan dengan guncangan permintaan besar yang tidak ada obatnya. Nama-nama bertingkat di industri, beberapa beroperasi selama lebih dari 100 tahun, seperti Brooks Brothers, telah jatuh," ungkap CEO New Generation Research, James Hammond. "Bahkan yang kuat tidak bisa bertahan. Ini masih jauh dari selesai," tegasnya. Berikut adalah beberapa merek yang mengumumkan penutupan dan kebangkrutan pada bulan Juli: 1. NPC InternationalPerusahaan ini adalah pemegang hak dari 1.200 gerai Pizza Hut dan 400 restoran Wendy di seluruh AS. NPC International bangkrut karena lockdown yang dilakukan imbas virus Corona. Mereka memiliki beban utang yang besar, ditambah lagi dengan meningkatnya biaya tenaga kerja dan makanan. Perusahaan meminta perlindungan kebangkrutan untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan portofolio restoran sehingga berada pada posisi terbaik untuk memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh negeri. 2. Lucky BrandPerusahaan denim ini mengajukan kebangkrutan pada 3 Juli, pandemi dinilai sangat memengaruhi penjualan di semua saluran. Lucky Brand akan segera menutup 13 dari sekitar 200 toko di Amerika Utara, yang sebagian besar di mal. Rencananya melalui proses perlindungan kebangkrutan jajaran direksi perusahaan akan menjual Lucky Brand kepada SPARC Group, pemilik Nautica dan Aéropostale. Simak Video "Pasien Corona di Mamuju Kabur: Dijemput Petugas, Dilawan Keluarga!"[==] Sumber Share this post Link to post Share on other sites