(TG:@Fullzpros) Hacking, Spamming Tools|Fullz USA UK CANADA|Dead Fullz

[bot 0]

Jakarta -

Komisi VI DPR RI memahami dan menerima penjelasan terkait penyertaan modal negara (PMN) pada lima BUMN. Lima BUMN itu yakni PT Hutama Karya (Persero), PT PLN (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI, dan PT PANN (Persero).

Hal itu merupakan kesimpulan rapat antara Komisi VI dan lima BUMN sebagaimana disampaikan Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima di Komisi VI DPR Jakarta, Selasa (14/2/2020).

"Untuk kesimpulan langsung saya baca aja intinya Komisi VI dapat memahami dan menerima penjelasan yang mana ini nanti akan kita satukan PMN-PMN yang diusulkan pada saat ini lewat usulan pemerintah dalam rangka PEN (pemulihan ekonomi nasional)," katanya.

Kesimpulan ini akan dibahas dalam rapat berikutnya, termasuk kata Aria, saat rapat dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Itu nanti rapat-rapat berikutnya termasuk dengan Menteri BUMN itu akan kita bahas, untuk malam ini penjelasan berkaitan PMN, Hutama Karya, PLN, PNM, BPUI untuk anggaran 2020 itu bisa kita terima begitu juga dengan penjelasan dari PT PANN tahun anggaran 2020 dalam bentuk SLA itu bisa kami terima," jelasnya.

Pihaknya pun meminta kepada BUMN tersebut agar menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan anggota.

"Demikian saya ucapkan terima kasih atas kehadirannya juga para direktur yang hadir malam hari ini," ujarnya.

Adapun PMN tahun anggaran 2020 yang akan diterima BUMN yakni Rp 3,5 triliun untuk Hutama Karya, Rp 5 triliun untuk PLN dan Rp 1 triliun untuk PNM.

Lalu, Rp 268 miliar untuk BPUI dalam bentuk konversi pokok pinjaman SLA919/DP3/1996. Kemudian, Rp 3,76 triliun kepada PANN melalui konversi utang pokok Subsidiary Loan Agreement (SLA) dan penghapusan utang SLA non pokok.

Simak Video "Menkeu Ancam Tarik Suntikan Modal BPJS Kesehatan, Bila..."
[==]
(acd/dna)

Sumber