Cara menghubungi CS dana cepat

[bot 0]

Jakarta -

Inggris akan segera menghentikan penggunaan peralatan dan teknologi milik Huawei dalam jaringan 5G pada tahun ini. Pelarangan ini dilakukan karena alasan keamanan nasional.

Dikutip detikINET dari Reuters, Senin (6/7/2020) berdasarkan laporan dari The Telegraph petinggi pemerintahan telah menyusun proposal untuk menghentikan pemasangan peralatan Huawei baru dalam jaringan 5G dalam waktu enam bulan, dan mempercepat penarikan teknologi yang sudah dipasang.

Pelarangan ini datang setelah National Cyber Security Centre mengungkap ancaman keamanan baru dari perusahaan asal China tersebut.

Laporan NSCC menyimpulkan bahwa sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Huawei akan memaksa perusahaan itu untuk menggunakan teknologi yang tidak dipercaya. Teknologi tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan risiko yang tidak bisa dikontrol.

Sanksi tersebut mengakibatkan dampak yang buruk dan mengubah perhitungan NSCC. Laporan lengkap dari NSCC nantinya akan diberikan kepada Perdana Menteri Boris Johnson pada minggu ini.

Johnson sendiri sebelumnya sempat menyetujui partisipasi Huawei dalam pengadaan 5G di Inggris pada Januari lalu dengan beberapa syarat. Huawei tidak boleh ikut membangun bagian inti jaringan 5G Inggris, pangsa pasarnya dibatasi hanya 35% dan Huawei dilarang di beberapa lokasi geografis yang sensitif.

Pelarangan partisipasi Huawei dalam jaringan 5G Inggris mengikuti kebijakan AS. AS sendiri sebelumnya telah mewanti-wanti sekutunya seperti Inggris dan India untuk tidak menggunakan peralatan Huawei dalam jaringannya.

Huawei telah masuk dalam daftar hitam pemerintah AS sejak Mei 2019 setelah dimasukkan ke dalam 'entity list'. Presiden Donald Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang melarang raksasa telekomunikasi tersebut untuk berbisnis dengan perusahaan AS karena alasan keamanan nasional bahwa Huawei memiliki hubungan erat dengan pemerintah China.

Simak Video "Siap Tandingi iPad Pro, Huawei MatePad Pro Resmi Tiba di Indonesia"
[==]
(vmp/fay)

Sumber