Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

RNI Kebagian Garap Lahan Sawah Baru di Kalteng

Recommended Posts

Jakarta -

Pemerintah menunjuk PT Rajawali Nusantara Indonesia/RNI (Persero) untuk turut menggarap proyek optimalisasi lahan rawa menjadi sawah baru di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Dalam menggarap sawah baru yang akan menjadi lumbung pangan ini, pemerintah menugaskan RNI untuk berperan sebagai pemasok pupuk dan bibit. Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan, RNI akan hadir sebagai pendukung dari program yang dinakhodai oleh Kementerian Pertanian(Kementan).

"Kita di sini (yang ikut turun) RNI. Kita ikut di belakangnya Kementan yang mengkoordinasikan pupuk dan bibit. Sedangkan off taker (penyerap hasil panen) ada Bulog. Tapi yang maju satu saja, RNI," kata Budi usai menghadiri rapat koordinasi di pangan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (23/6/2020).

Tahap awal optimalisasi rawa menjadi lumbung pangan (food estate) ini dilakukan di 30.000 hektare (Ha) lahan yang tersedia. Adapun anggaran tahap awal ini menurutnya juga diatur oleh Kementan.

"Kita akan berikan support berdasarkan anggaran kementerian dan lembaga. Tapi kita pun juga ada beberapa pilot project yang kita uji coba sendiri dengan anggaran kita," terang Budi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, proses optimalisasi ini akan dimulai bulan depan.

"Begitu ini (pemetaan) sudah selesai, bulan depan saya sudah siap masuk," kata Syahrul yang juga hadir di rakor pangan tersebut.

Adapun lokasi yang disasar pemerintah untuk optimalisasi lahan tersebut terletak di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Syahrul mengatakan, lahan ini akan menjadi lumbung pangan atau food estate yang ditanami berbagai macam komoditas, dan ditargetkan produktivitasnya tinggi.

"Harapan kita kurang lebih di atas 5 ton lah per Ha. Selama ini di bawah itu. Oleh karena itu tentu saja pendekatan-pendekatan budi daya di sana harus kita perbaiki, intervensi saprodi, bibit, pupuk, dan obat-obatan juga harus bagus, bahkan tentu menggunakan komponen yang tidak seperti yang biasa di Jawa," tutup Syahrul.

Simak Video "Buntut Corona, SoftBank Jual 198 Juta Lembar Saham"
[==]
(eds/eds)

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...