Mendag Bidik Ekspor Naik 2 Kali Lipat Berkat Pakta Dagang RI-Rusia Dkk

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Bank Indonesia menaksir pada kuartal III tahun ini akan defisit neraca pembayaran sekitar US$3 miliar akibat pelarian modal asing di portofolio keuangan nasional. Namun, bank sentral optimistis pada kuartal IV akan kembali surplus seiring dengan pembalikan dana.

 

 

Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono menghimbau agar pelaku usaha tak panik dengan pelemahan nilai tukar rupiah karena aliran dana keluar. Pasalnya gejala tersebut hanya sementara akibat dampak ekonomi global.

 

"Jangan terlalu kita kaget dengan capital outflow, baik surat berharga dan lainnya, sehingga capital account dari balance of payment menjadi defisit karena pemilik surat berharga negara khususnya asing yang keluar. Memang kuartal III akan defisit karena itu," ujarnya di Jakarta, Selasa 11 Oktober.

 

Namun, dia optimistis pada kuartal IV akan kembali surplus karena akan ada pembalikan dana dari portofolio. Hartadi memperkirakan pada kuartal III akan defisit sebesar US$3 miliar dan pada kuartal IV surplus US$2 miliar. "Jadi tahun ini masih tetap surplus," katanya.

 

Surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II/2011 mencapai US$11,9 miliar, meningkat cukup tajam jika dibandingkan dengan US$7,7 miliar pada kuartal sebelumnya.

 

Kenaikan ini didorong oleh lonjakan surplus transaksi modal dan finansial yang melampaui penurunan surplus transaksi berjalan. Transaksi berjalan mencatat surplus sebesar US$200 juta, ditopang oleh kenaikan ekspor nonmigas dan ekspor gas.

 

Namun, surplus tersebut menyusut dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai US$2,1 miliar akibat meningkatnya defisit pada neraca perdagangan minyak, neraca jasa, dan neraca pendapatan. (ea)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber