Outbound Sebagai Solusi Penguatan Kerja Tim ( HUB: 0822-1122-1909 )

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Kredit denominasi valuta asing mengalami peningkatan seiring dengan tingginya permintaan pelaku usaha dalam delapan bulan pertama tahun ini.

 

Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah menambahkan pertumbuhan kredit perbankan juga didorong oleh kenaikan pembiayaan pada denominasi valuta asing. Hal tersebut didorong oleh permintaan korporasi yang meningkat.

 

"Seperti diketahui memang akhir-akhir ini terutama 2 tahun terakhir ekspansi kredit valas memang lebih cepat. Ini konsekuensi logis kegiatan ekonomi makin tinggi dari valas. Tapi kredit valas itu kecil sekali jika dibandingkan dengan kredit rupiah," ujarnya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur kuartal III, siang ini.

 

Halim mengutarakan kenaikan kredit valas sepanjang tahun ini naik sekitar Rp53,3 triliun (per Agustus), jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp326,74 triliun.

 

Angka pertumbuhan itu sekitar 20% jika dibandingkan dengan kenaikan kredit rupiah yang mencapai Rp212 triliun. "Jadi kami melihat kebutuhan kredit valas tak besar, dan selama ini bank sentral melakukan pemantauan suplai valas relatif cukup," kata Halim.

 

Dia menambahkan bahwa kondisi perbankan nasional saat ini masih cukup kuat. Menurut dia, dari simulasi (stress test) ekonomi global dalam kondisi terburuk pun tak akan menjumpai bank terkena dampak sangat besar.

 

"Misal di negara Eropa default, CAR tak sampai di bawah 8%. Jika Amerika dan Eropa gagal bayar sulit dibayangkan, hanya beberapa bank yang nambah modal tapi ini very unlikely. Itu seluruh dunia, tak hanya Indonesia," paparnya.

 

Halim memastikan eksposure perbankan yang langsung dengan lembaga keuangan di Eropa masih sangat kecil. "Memang ada afiliasi dengan luar negeri, tapi jumlah modal dimiliki kami sangat yakin goncangan di Eropa tak terpengaruh besar." (ea)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber