Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

Bagaimana Nasib Pengembangan Kilang TPPI di Tengah Badai Corona?

Recommended Posts

Jakarta -

Pengembangan kilang Tuban Petro di Jawa Timur dipastikan terus berjalan, meskipun wabah Corona menyerang Indonesia dan belum surut hingga kini.

Direktur Utama PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) Sukriyanto menyampaikan, program penugasan pemerintah berupa peningkatan kapasitas produksi di anak usaha PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) terus dilakukan.

"Saat ini terdapat beberapa proyek pengembangan kilang TPPI, antara lain, Revamp Platformer ke 55 Kilo Barrels Per Day (KBD) dan Revamp Aromatik produk 780 ribu ton per tahun dari kapasitas saat ini sebesar 600 ribu ton," jelas Sukriyanto dalam keterangannya dikutip Kamis (28/5/2020).

Sukriyanto juga mengatakan pihaknya akan melakukan pembangunan olefin cracker dan dilanjutkan pembangunan downstream olefin di TPPI.

TubanPetro sendiri menurut Sukriyanto sudah menyuntikkan dana sebesar US$ 35 juta pada akhir tahun lalu, atau sekitar Rp 525 miliar (dalam kurs Rp 15 ribu). Dia menyebut pihaknya akan menambah lagi modal sebesar US$ 34 juta atau berkisar Rp 510 miliar dalam waktu dekat untuk proyek revamping.

Sukriyanto menjelaskan revamp platforming yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan unit platforming dari 50 ribu barel per hari menuju 55 ribu barel per hari. Hal ini dilakukan demi meningkatkan
produksi migas dan tambahan produksi benzene dan mixes xylene.

Peningkatan kapasitas TPPI ini dilakukan usai tuntasnya proses konversi utang TubanPetro menjadi saham. Dengan begitu, Pertamina menjadi pemegang saham mayoritas di TubanPetro.

Prospek Industri Petrokimia
Sukriyanto mengaku optimis bisnis petrokimia akan tetap cerah prospeknya. Terlebih lagi di tengah wabah Corona berbagai produk alat kesehatan memerlukan berbagai bahan baku dari petrokimia.

Maka itu dia menilai dari sisi permintaan dan kebutuhan industri terus tumbuh. Seperti kebutuhan untuk produk alat kesehatan, obat-obatan, hingga masker medis.

"Kebutuhan terhadap produk petrokimia di tengah COVID-19 tidak berkurang. Di berbagai anak usaha, penjualan produk petrokimia kami juga tidak mengalami koreksi signifikan," tegas Sukriyanto.

Soal koreksi kinerja terhadap bisnis petrokimia, menurutnya hal ini terjadi dikarenakan nilai tukar dollar yang mengalami naik turun. Sementara dari sisi produksi, tetap berjalan seperti biasa.

"Untuk kapasitas produksi di anak usaha, tidak ada pengurangan sama sekali," tegas Sukriyanto.

Simak Video "Nyam! Nikmatnya Kepiting Blenes Asal Cilacap"
[==]
(dna/dna)

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...