Pertamina Siaga Layani Lonjakan Pasokan Avtur ke Sumatera

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah mewacanakan pengembangan koridor ekonomi Sulawesi sebagai basis pangan nasional, di bawah kerangka MP3EI, dengan merencanakan pembangunan rel ganda kereta api sepanjang 2.000 km.

 

"Tadi kami sudah menetapkan untuk pembangunan rel kereta api dari ujung Sulawesi Utara ke ujung Sulawesi Selatan, sepanjang 2.000 Km. sudah ada yang mau mendanai, sudah siap," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad usai rapat koordinasi di kantor Menko Perekonomian, hari ini.

 

Menurutnya, ada investor asal Rusia yang sudah menyatakan minat untuk mendanai proyek rel kereta api tersebut, tetapi berapa kemampuan finansialnya belum jelas. Intinya, disain perencanaan proyek sudah disiapkan, di mana ke depannya area di sekitar proyek tersebut akan dikembangkan untuk industri-industri berbasis pertanian.

 

"Selama ini Sulawesi hanya fokus pangan saja, tapi tidak diolah. Misalnya kakao, di sana 60% tidak diolah, hanya biji saja. Selain itu, kami juga ingin menjadikan Sulawesi sebagai basis pangan. Kami ingin surplus 5 juta ton beras dari sana," mimpi Fadel.

 

Untuk itu, lanjut dia, renegosiasi lahan yang tumpang tindih akan didorong agar proyek rel kereta tersebut bisa secepatnya diresmikan presiden. Dia memperhitungkan kebutuhan investasi total untuk membangun koridor ekonomi Sulawesi, termasuk proyek rel kereta api, berkisar Rp2.400 triliun.

 

"Banyak proyek lainnya, termasuk (pembangunan serat) optik, dan telekomunikasi," ucapnya.(api)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement

 

Sumber