Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

BPS: Pola Inflasi April Tidak Biasa

Recommended Posts

Jika dibandingkan jelang Ramadhan tahun lalu, inflasi April mengalami perlambatan.

== JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan lalu menunjukkan kenaikan tipis, sehingga menyebabkan tingkat inflasi mencapai 0,08 persen. Secara tahun kalender (Januari-April 2020) sebesar 0,84 persen, sementara inflasi tahunannya 2,67 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, inflasi bulan lalu menunjukkan pola tidak biasa apabila dibandingkan sebelumnya. Seperti tahun lalu, ketika menjelang bulan Ramadan yang jatuh pada Mei, inflasi mengalami peningkatan. Penyebabnya, tingkat permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa cenderung meningkat.

"Tahun ini justru melambat, dari Maret 0,10 persen, menjadi hanya 0,08 persen," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (4/5).

Inflasi secara tahunan (year on year/yoy) pun mengalami perlambatan. Dari data BPS, terlihat inflasi tahunan pada Maret tahun lalu adalah 2,96 persen, sedangkan tahun ini hanya 2,67 persen.

Suhariyanto menuturkan, pola tidak biasa ini diakibatkan adanya keterbatasan aktivitas sosial dan ekonomi di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19). "Situasinya tidak biasa akibat pandemi, maka pola inflasi berubah," ujarnya.

Dari 90 kota inflasi yang dipantau BPS, sebanyak 39 kota di antaranya mengalami inflasi dan 51 lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara sebesar 0,88 persen. Cirebon, Depok dan Balikpapan mengalami inflasi terendah, yakni 0,02 persen.

Di sisi lain, deflasi terendah terjadi pada Bogor dan Semarang, masing-masing 0,02 persen. Pangkalpinang mengalami deflasi tertinggi, yakni 0,92 persen. "Penyebabnya, penurunan tarif angkutan udara di Pangkalpinang," tutur Suhariyanto.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis, inflasi sepanjang 2020 dapat bertahan di tingkat rendah dan stabil dalam kisaran tiga plus minus satu persen. "Ini sesuai dengan sasaran kami," ucapnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR secara virtual, Kamis (30/4).

Khusus untuk Ramadan pun, Perry meyakini, besaran inflasi dapat lebih rendah dari historis. Larangan kegiatan mudik dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan pola konsumsi masyarakat akan berubah. Di sisi lain, koordinasi Tim Pengendali Inflasi (TPI) di pusat dan daerah dipastikan berjalan dengan erat.

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...