BRIN Tawarkan Alat Canggih Rp700 Juta ke Bea Cukai, Purbaya Mau Diskon

[Lebay Pemilik Lapak 0]

FISKAL & MONETER

Rabu, 21 Agustus 2013 12:18 wib

Hendra Kusuma - Okezone

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami pelemahan tajam. Pagi ini, Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) telah menembus level Rp11.000 per USD.

Pengamat pasar modal Rahadyo Anggoro mengatakan, investor ragu dengan pernyataan Menteri Keuangan Chatib Basri yang mengatakan nilai Rupiah masih aman karena tidak separah pelemahan mata uang negara berkembang lainnya, seperti rupee India (INR) atau dolar Australia (AUD).

"Pernyataan Chatib tersebut membuat pasar bergejolak karena investor menganggap pemerintah tidak melakukan langkah strategis dalam menahan pelemahan Rupiah," kata dia kepada Okezone, Jakarta, Rabu (21/8/2013).

Melansir situs PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Rabu (21/8/2013), pada Pukul 10:50 WIB, bank BUMN tersebut menetapkan kurs beli Rp10.700 per USD, sementara untuk kurs jual, Mandiri mematok di angka Rp11.257 per USD.

Sedangkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), pada pukul 10:29 WIB, BCA membeli dolar AS di kisaran Rp10.950 per USD, sementara untuk jual, dipatok pada Rp11.350 per USD. ()

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Rupiah Agustus 2013[/h]

• Ditanya Rupiah, Deputi Gubernur BI "Aksi Bungkam"
  
• Melemahnya Rupiah, Diduga Akibat Pemilu 2014
  
• Ekspor Turun, Pasokan Dolar AS Tetap Terbatas
  
• Rupiah Anjlok, Pasar Butuh Diberi Stimulus
  
• Mandiri Jual Dolar Rp11.257/USD, BCA Jual Rp11.350/USD
  
• Rupiah Tembus Level Rp11 Ribu, SBY akan Ambil Sikap
  
• Firmanzah Bantah Pidato SBY Penyebab Rupiah Tertekan
  
• Rupiah Akhirnya Tembus Rp11.000/USD
  
• Intervensi BI Belum Mampu Dongkrak Rupiah
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber