Marak Penipuan OTP dan APK, Pegadaian Imbau Nasabah Tetap Waspada

[Lebay Pemilik Lapak 0]

FISKAL & MONETER

Selasa, 20 Agustus 2013 17:01 wib

Widi Agustian - Okezone

Presiden SBY dan Menkeu Chatib Basri (Foto: Okezone)

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menginstruksikan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri untuk terus dan meningkatkan koordinasi dengan Bank Indonesia (BI), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk harmonisasi kebijakan moneter, fiskal, dan juga untuk merumuskan policy respon untuk memitigasi dampak gejala eksternal terhadap pergolakan rupiah dan pergolakan IHSG.

“Presiden bersyukur bahwa Indonesia tidak seperti negara lain, di mana investasi di sektor riil kita justru meningkat, di mana pada semester I tahun 2013 data realisasi investasi di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan peningkatan dan mencapai Rp 192,8 triliun (naik 30,2 persen dibanding tahun lalu). Investasi di sektor riil ini akan terus meningkatkan serapan tenaga kerja dan produksi nasional,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Prof Firmanzah Ph.D mengutip Presiden SBY, seperti dikutip dari laman Setkab, Selasa (20/8/2013).

Menurut Firmanzah, di sejumlah negara seperti Thailand kini masuk dalam masa resesi, sementara Indonesia sejauh ini untuk investasi di sektor riil terus tumbuh.

“Dalam kaitan gejolak perekonomian dunia, kita masih dalam kondisi terkendali karena sektor riil tetap tumbuh, investasi tetap tumbuh,” pungkas Firmanzah. (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Rupiah Agustus 2013[/h]

• Rupiah Terpuruk, Perbankan Diminta Tenangkan Nasabah-Debitur
  
• SBY Pantau Anjloknya Rupiah & IHSG
  
• Dirut BTN: Harusnya Bankir Siap dengan Pelemahan Rupiah
  
• Pemerintah Harus Lebih Aktif Tahan Pelemahan Rupiah
  
• BI & Pemerintah Harus "Rayu" Pengusaha Besar
  
• BI Rate Tetap, RI akan Bermasalah dengan Likuiditas
  
• Rupiah Jeblok, Pemerintah Harus Punya Action Planning
  
• Kian Tak Terbendung, Rupiah Sentuh Rp10.851/USD
  
• Gejolak Rupiah Timbulkan Ketidakpastian Biaya Industri
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber