Mendag Bidik Ekspor Naik 2 Kali Lipat Berkat Pakta Dagang RI-Rusia Dkk

[Lebay Pemilik Lapak 0]

FISKAL & MONETER

Selasa, 20 Agustus 2013 15:38 wib

Rezkiana Nisaputra - Okezone

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) berusaha untuk menghalau tekanan pada pasar valuta asing dan pasar saham lewat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK). Namun, hanya FKSSK saja dinilai tidak cukup untuk menjaga tekanan pada pasar.

Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani meminta agar pemerintah dan BI jangan hanya mengajak FKSSK saja, namun juga bisa mengajak pelaku sektor riil.

"FKSSK ini kan hanya bicara soal moneter tapi yang harus kita bicarakan adalah soal sektor rill, karena sektor rill ini sangat berpengaruh, yaitu dengan mengajak pengusaha, asosiasi, terutama adalah pengusaha besar," kata dia di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (20/8/2013).

"Karena banyak uang yang mereka lakukan itu kan tidak terdeteksi oleh pemerintah dan BI, misalnya uangnya di luar," tambah dia.

Dia mencontohkan, jika memang pemerintah meminta para pengusaha meletakkan uangnya dalam perbankan dalam negeri, apa jaminan yang akan diberikan oleh pemerintah dan BI.

"Ini ketika krisis atau mendekati krisis, orang itu kecenderungannya mengajak duduk bersama pelaku ekonomi, bukan sektor keuangan, tapi sektor rill yang diajak. Nah ini menurut saya yang mesti dilakukan," tutur dia. ()

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Rupiah Agustus 2013[/h]

• BI Rate Tetap, RI akan Bermasalah dengan Likuiditas
  
• Rupiah Jeblok, Pemerintah Harus Punya Action Planning
  
• Kian Tak Terbendung, Rupiah Sentuh Rp10.851/USD
  
• Gejolak Rupiah Timbulkan Ketidakpastian Biaya Industri
  
• Pemerintah Harus Lakukan Ini untuk Stabilkan Rupiah
  
• Menperin: Rupiah Stay Rp10.500 Masih Manageable
  
• Rupiah Anjlok, Menkeu Chatib Basri Dikecam!
  
• BCA Tetapkan Kurs Jual Rupiah Rp11.050/USD
  
• Sejarah Kelam Rupiah Sejak 2008
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber