Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Keterlibatan Pemerintah sebagai Trader Gas Dinilai Bebani Pengusaha

Recommended Posts

ENERGI

Senin, 19 Agustus 2013 17:43 wib

Akbar Dongoran - Okezone

KXdmxo2Ukr.jpgilustrasi: (foto: Okezone)

MEDAN - Asosiasi Perusahaan Pemakai Gas (Apigas) Sumatera Utara menyatakan, keterlibatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai trader atas gas yang dihasilkan Sumur Benggala A di Kabupaten Langkat, hanya akan membebani pengusaha.

Pengusaha berharap peran trader dihapuskan secara keseluruhan, agar margin keuntungan yang pastinya diharapkan para trader, dapat dipangkas seluruhnya, dan harga yang diterima pengusaha merupakan harga terendah.

"Saat ini saja harga jual gas sudah mencapai USD9,1 per mmbtu, sangat tinggi dibandingkan Malaysia yang hanya USD3,8 per mmbtu. Dari sisi pengusaha, kalau masih ada trader lagi, berapa lagi yang harus kita bayar. Padahal selama ini kita juga sudah cukup sulit akibat krisis gas," tegas Ketua Apigas Sumut, Johan Brien kepada wartawan di Medan, Senin (19/8/2013).

Johan juga menyangsikan, kapasitas BUMD dalam menjual gas ke Industri. "Trader yang lama saja, selama ini ternyata tidak sanggup melakukan penjualan gas. Buktinya kita banyak harus membatalkan kontrak produksi karena enggak ada gas. Ini malah ada trader baru pula. Apa enggak makin repot kita jadinya," sebutnya.

Johan pun menyangsikan keikutsertaan pemerintah daerah sebagai trader, akan memberikan dampak signifikan pada pendapatan asli daerah. Disamping pengelolaan perusahaan yang kurang profesional, jalan yang dipilih pemerintah daerah untuk mendapatkan PAD pun dinilai kurang tepat.

"Kenapa harus ikut langsung. Siapa yang menjamin, trader itu bisa transparan. Siapa yang mengawasi. Lagipula pemerintah daerah kan harusnya mengedepankan industrinya berjalan dulu. Karena kalau industrinya jalan, pemerintah kan juga mendapatkan manfaat dari pajak. Tapi kalau belum apa-apa kita sudah dibebani. Kita yang sulit menaikkan daya saing. Alhasil penerimaan dari pajak yang pastinya lebih besar dan lebih bermanfaat, justru berkurang. Jangan selalu berpikir instant lah pemerintah kita ini," pungkasnya. (wan) (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Migas[/h]

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...