Jakarta Buka Kasino Legal Pertama, Negara Untung Rp 200 Miliar

[Lebay Pemilik Lapak 0]

PERBANKAN

Sabtu, 17 Agustus 2013 14:02 wib

Dina Mirayanti Hutauruk - Okezone

Foto : Dok Koran Sindo

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akan mewaspadai pertumbuhan kredit. Alasannya, pertumbuhan ekonomi semester I-2013 melambat, sementara di sejumlah sektor pertumbuhan kredit justru terlalu tinggi.

Menurut Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah pertumbuhan kredit akan tetap didorong namun dilakukan dengan hati-hati agar terjadi keseimbangan.  

"Ada beberapa sektor yang kita lihat mungkin terlalu cepat, sehingga kita menjaga kemungkinan risiko yang muncul dengan mereview kembali berdasarkan kebijakan kita di bidang perkreditan dan melakukan pengawasan," Kata Halim di Kompleks Gedung BI, Jakarta Pusat, Sabtu (17/8/2013).

 

Menurutnya, pertumbuhan kredit yang melaju cepat seperti yang terjadi di beberapa sektor bisa menimbulkan risiko bertambahnya jumlah kredit macet  atau non performing loan (NPL), yang justru akan mengancam perekonomian Indonesia.

 

Selain itu BI akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter melalui respons pada suku bunga, nilai tukar, likuiditas, kredit dan pengendalian pasar keuangan sehingga terjadi stabilitas ekonomi. 

(rhs)

Berita Selengkapnya Klik di Sini

 

Sumber