Iuran BPJS Ketenagakerjaaan Korban Banjir Sumatra Bakal Dihapus

[Lebay Pemilik Lapak 0]

FISKAL & MONETER

Selasa, 23 Juli 2013 15:12 wib

Kuntadi - Koran SI

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

KULONPROGO – Penurunan harga sejumlah komoditas di pasar tradisional menjelang Lebaran, diyakini tidak akan banyak mempengaruhi laju inflasi. Inflasi diperkirakan masih tinggi, imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Asisten Pimpinan Bank Indonesia KPBI DIY Djoko Raharto memprediksi, tingkat inflasi pada Juli ini tetap di atas 1 persen. Penurunan dan stabilnya harga komoditas di pasar tidak akan mampu menahan laju inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). “Kita perkirakan inflasi masih di atas satu persen,” jelasnya di Yogyakarta, Selasa (23/7/2013).

Tingginya inflasi ini, juga akan dipengaruhi pencairan gaji ke-13 yang akan diikuti dengan meningkatnya daya beli. Belum lagi, ekspektasi konsumen yang memandang setiap puasa akan terjadi peningkatan harga.

Untuk itu, TPID meminta konsumen agar tidak berlebihan dalam melakukan konsumsi. Bulog memiliki stok beras yang aman hingga beberapa bulan ke depan. Di samping itu sejumlah distributor juga siap memenuhi kebutuhan pasar.

“Minggu kedua Ramadan ini memang harga cenderung turun karena permintaan juga turun. Ini yang harus dipertahankan,” tukas dia. (Kuntadi/Koran SI/)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Inflasi[/h]

• Juni, Inflasi Solo Capai 5,41%
  
• Jaga Inflasi, Hatta Janji Stabilkan Harga Sembako
  
• Agus Marto Taksir Inflasi Juli Tembus 2,3%
  
• Inflasi Juli Ditaksir Capai 1%
  
• Inflasi Solo Juli 2013 Diperkirakan Capai 2%
  
• BBM Naik, Inflasi Bakal Tembus 8%
  
• Inflasi Juli Ditaksir Capai 2,5%
  
• BI Taksir Inflasi Juli Capai Level Tertinggi
  
• Puasa, Inflasi di Depok Tertinggi Kedua Nasional
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber