Goa Escorts 8826555965 Verified Call Girls In Goa No Advance, Direct Only COD

[Lebay Pemilik Lapak 0]

PERBANKAN

Jum'at, 12 Juli 2013 08:03 wib

Dina Mirayanti Hutauruk - Okezone

Zulkifli Zaini. (Foto: Rifa N/Okezone)

JAKARTA- Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,5 persen akan membawa dampak pada suku bunga deposito dan suku bunga kredit. Kedua suku bunga tersebut tentu akan mengalami kenaikan mengacu pada BI Rate.

Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Zulkifli Zaini mengatakan kenaikan BI Rate tersebut akan menempatkan perbankan pada situasi yang dilematis.

Di satu sisi bank harus menaikkan suku bunga deposito agar menjaga nasabah tidak menarik uangnya, sehingga likuiditas bank tetap terjaga. Dan di sisi lain, ia harus menaikkan suku bunga kredit untuk mendapatkan laba, namun tentu akan berdampak pada penurunan pertumbuhan kredit.

“Suku bunga harus baik karena nasabah penyimpan dana  mengharapkan simpanannya suku bunga yang lebih baik. Kompetisi akan lebih meningkat sehingga suku bunga simpanan harus dinaikkan dan bank-bank akan mengalami penurunan laba rugi. Untuk mengantisipasi penurunan laba maka suku bunga kredit harus naik,” jelas Zulkifli di Plaza Bapindo, Jakarta, Kamis (11/7/2013) malam.

Mantan Dirut Bank Mandiri tersebut menambahkan, peningkatan suku bunga kredit secara tidak langsung akan berdampak pada permintaan kredit nasabah dan tentu juga akan mempengaruhi perolehan laba perusahaan.

Dia mengatakan  penyaluran kredit bank hingga April 2013 yang sudah di bawah 22 persen dan dengan kenaikan suku bunga kredit akan semakin melorotkan permintaan kredit.

Oleh karena itu, Zulkifli  meminta perbankan  untuk tidak gegabah menaikkan suku bunga kredit ataupun deposito, terutama yang memiliki likuiditas yang cukup bagus. Pasalnya, untuk melihat reaksi pasar terhadap kenaikan BI rate diperlukan waktu 3 bulan. "Bank harus hati-hati menaikkan suku bunga," ujarnya.

Lagipula, menurut Zulkifli, untuk memenangkan hati nasabah bank tidak hanya harus bersaing dari segi suku bunga, tetapi dengan  pelayanan yang baik dan menciptakan produk-produk yang inovatif tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi nasabah.

“Tidak perlu dengan menaikkan suku bunga. Dengan member servis yang baik, mengembangkan produk-produk yang inovatif, itu akan mendapat tempat bagi masyarakat,” jelasnya. (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: BI Rate[/h]

• "BI Jaga Rupiah di Kisaran Rp9.950-Rp9.980"
  
• LPS Masih Berhitung untuk Naikkan LPS Rate
  
• BI Rate Tak Sudah Tak Ngaruh ke IHSG
  
• BI Rate Naik, Astra Klaim Penjualannya Tak Akan Terganggu
  
• Bos Astra: Kita Tekan Biaya Operasional
  
• BI Rate 6% Sudah Tak Realistis
  
• BI Rate Naik 50 Basis Poin, Bukti BI Panik!
  
• "Kalau BI Rate Ditahan, Rupiah Bisa Melemah (Lagi)"
  
• Jaga Rupiah, BI Naikkan BI Rate ke 6,5%
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber