Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Puasa, Inflasi di Depok Tertinggi Kedua Nasional

Recommended Posts

FISKAL & MONETER

Rabu, 10 Juli 2013 16:26 wib

Marieska Harya Virdhani - Okezone

bX5dtuPZiQ.jpgilustrasi: (foto: Okezone)

DEPOK - Kenaikan harga bahan pokok di bulan Ramadhan menyebabkan inflasi pada Juni 2013 di Depok mendapat peringkat kedua tingkat nasional.

Kasie Neraca Wilayah dan Analisis BPS Kota Depok Bambang Pamungkas mengungkapkan salah satu penyebabnya adalah kenaikan Harga BBM, kenaikan tarif angkot dan kenaikan harga ayam potong. Menurutnya, kenaikan BBM memiliki dampak yang luas menjadi sumber utama dari kenaikan harga.

"Memang kalau Ramadan sejumlah barang pada naik. Tapi, dengan kenaikan BBM juga mengakibatkan inflasi kita tertinggi kedua tingkat nasional dan pertama se-jabodetabek. Aneh memang, kalau BBM semua kena dampaknya. Bahkan, belum naik saja semua barang pada ikut naik sementara pendapatan tak ada perubahan," ujarnya kepada wartawan, Rabu (10/09/2013).

Bambang mengungkapkan, pada bulan Juni 2013, di Kota Depok terjadi inflasi sebesar 1,79 persen. Menurutnya, angka inflasi ini adalah yang terbesar sejak Juni 2008. Ia menambahkan, komoditas penyumbang inflasi terbesar pada bulan Juni 2013 di Kota Depok adalah angkutan dalam kota, bensin, daging ayam ras, cabai merah, petai, dan beras.

Kenaikan tarif angkutan yang terjadi di minggu terakhir Juni 2013 memberikan sumbangan sebesar 0,48 persen terhadap inflasi. Sedangkan kenaikan harga BBM subsidi membuat bensin memberikan andil inflasi sebesar 0,46 persen.

Mengenai daging ayam ras memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,37 persen, untuk cabe merah sebesar 0,16 persen, petai sebesar 0,13 persen, dan beras sebesar 0,12 persen. “Apalagi, memasuki Bulan Ramadan harga barang otomatis ikut merangkak naik,” paparnya.

Menurutnya, inflasi bulan Juni 2013 di Jawa Barat sebesar 1,50 persen dan nasional sebesar 1,03 persen. Secara nasional Inflasi Kota Depok pada Juni 2013 menempati peringkat kedua terbesar setelah Sibolga (1,96 persen). Sedangkan, inflasi tahun kalender sampai dengan bulan Juni 2013, Depok sebesar 4,75 persen, jauh diatas inflasi kalender kota-kota lain di Jabodetabek, lebih tinggi dari inflasi kalender di Provinsi Jawa Barat (4,26 persen) dan nasional (3,35 persen).

Meski begitu, beberapa komoditas mengalami penurunan harga selama Juni 2013, seperti jeruk harganya turun sebesar 8 persen, bawang putih turun sebesar 6 persen, bawang merah turun sebesar 20 persen, dan apel turun sebesar 13 persen.

Kepala BPS Kota Depok Tata Jumantara melihat andil berbagai komoditas terhadap inflasi pada bukan Juni 2013, maka dapat terlihat bahwa efek kenaikan harga berbagai komoditas. Pasalnya, pengaruh kenaikan BBM subsidi belum terlalu terlihat kecuali pada kenaikan tarif angkutan dalam kota. Kenaikan harga daging ayam ras, cabe merah, dan petai lebih banyak disebabkan karena kelangkaan komoditas tersebut di pasaran Depok selama Juni 2013.

"Dibandingkan dengan daerah lain di Jabodetabek maka inflasi pada bulan Juni 2013 di Depok menduduki peringkat pertama (1,79 persen)," paparnya. (wan) (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Inflasi[/h]

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...