Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Kredit Investasi di Surakarta Tumbuh 47,55%

Recommended Posts

PERBANKAN

Jum'at, 05 Juli 2013 10:39 wib

Bramantyo - Okezone

RQrrw9xX3E.jpgilustrasi: (foto: Okezone)

SOLO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI)  Solo mengungkapkan, selama bulan Mei 2013, kredit investasi di wilayah eks karesidenan Surakarta mengalami pertumbuhan paling tinggi sebesar 47,55 persen year on year (yoy) menjadi Rp5,71 triliun.

Selanjutnya kredit konsumsi tumbuh 26,49 persen (yoy) menjadi sebesar Rp11,86 triliun dan kredit modal kerja tumbuh 23,28 persen (yoy) menjadi sebesar Rp23,74 triliun.

"Tingginya pertumbuhan kredit investasi diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Surakarta," jelas Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Arif Nazaruddin kepada Okezone, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/7/2013).

Dia mengatakan bahwa bila dilihat dari sektor ekonomi produktif, kredit perbankan paling banyak disalurkan ke sektor perdagangan besar dan eceran senilai Rp10,84 triliun.

Posisi kedua terbanyak adalah sektor industri pengolahan senilai Rp10,46 triliun, sektor real estate dan persewaan senilai Rp1,63 triliun dan sektor pertanian sebesar Rp1,03 triliun.

Perkembangan kredit yang cukup baik menunjukkan bahwa perbankan di wilayah eks Karesidenan Surakarta sudah menjalankan fungsi intermediasi dalam menarik dana dari dan menyalurkan kembali ke masyarakat dengan baik, sehingga mendukung geliat aktivitas perekonomian.

"Hal tersebut ditunjukkan dengan indikator tingkat intermediasi yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Mei 2013 sebesar 112,96 persen," jelasnya.

Artinya, lanjut Arif, seluruh simpanan masyarakat di bank telah disalurkan secara optimal sebagai kredit kepada debitur yang membutuhkan, selain itu bank juga menggunakan modalnya sendiri dan dana antar kantornya untuk mendukung penyaluran kredit.

"Di sisi lain, kualitas kredit tetap terjaga dengan baik yang tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross yang cukup rendah sebesar 2,75 persen, lebih baik dari target indikatif Bank Indonesia sebesar 5 persen," pungkasnya. (wan) (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Kredit[/h]

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...