Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Ratusan Kepala Desa di Bekasi Siap Jaga Investasi

Recommended Posts

SEKTOR RIIL

Kamis, 04 Juli 2013 20:02 wib

Djamhari - Okezone

LNF7UxpNS8.jpgChatib Basri. (Foto: Setkab)

BEKASI - Sebanyak 182 Kepala Desa dan lima Lurah berkumpul dan mendeklarasikan diri dalam sebuah forum bernama Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bekasi. Keberadaan forum itu disepakati guna menjaga suasana kondusif untuk menjamin iklim investasi di tujuh kawasan industri yang ada di wilayah itu.

Forum ini akan terus mengoptimalkan ketahanan ekonomi warga agar mampu menjaga aset-aset investasi Kabupaten Bekasi dalam hal ini, keberadaan perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Bekasi. Warga menganggap dengan banyaknya Perusahaan ini mampu terbantu.

"Dengan perusahaan yang ada otomatis banyak bantu warga membuka lapangan kerja ataupun usaha-usaha warga seperti buka kos-kosan, kios, warung, semuanya laku. Kalau banyak industri hengkang, ketahanan ekonomi warga juga terganggu," ungkap Ketua DPC Apdesi Kabupaten Bekasi, Komarudin Ambarawa, Kamis (4/7/2013).

Komarudin menyebut, ada 182 desa dan lima kelurahan di Kabupaten Bekasi yang tergabung dalam asosiasi tersebut. "Saatnya kini menunjukkan, di Bekasi kepala desanya guyub, tidak mudah diprovokasi," ujarnya di sela-sela pelantikan pengurus Apdesi di kawasan industri MM2100.

Sementara itu, Ketua DPW Apdesi Jabar, Ipin Aripin mengatakan bahwa merupakan kewajiban dan tanggung jawab Apdesi Kabupaten Bekasi untuk menciptakan situasi kondusif di Bekasi.

Ipin mengaku sudah berkeliling ke 220 dari 400 kabupaten di Indonesia. Ada sekitar 8.000 desa yang telah didatanginya, namun sebagian besar kondisinya jauh dari desa-desa di Bekasi.

"Kepala desa di mana pun di Jawa Barat kalah sama Bekasi. Di luar Jawa, ada yang habis dana Rp2,5 miliar untuk jadi Bupati. Di Bekasi, untuk jadi Kepala Desa saja sampai ada yang  habis Rp11 miiar," ujarnya.

Kapolres Bekasi, Kombes Isnaeni Ujiarto mengaku telah menghitung bahwa hingga bulan ini, hampir 10.000 buruh di-PHK. "Saya keliling, trenyuh saat lihat pabik kosong, jadi seperti rumah hantu," tuturnya.

Karenanya, dia mendukung kesepakatan Apdesi untuk menjaga iklim investasi karena keberadaan industri juga menciptakan sumber-sumber ekonomi baru. "Kalau buruh diPHK, berapa kredit motor yang macet, berapa kos-kosan yang kosong," tuturnya.

Sedangkan Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin yang turut hadir dalam acara ini mengaku sempat beberapa waktu lalu mengajak pengelola kawasan industri untuk membicarakan dana CSR (corporate social responsibility) dan membuat forum bersama.

"Blakblakan saya bilang, jangan sampai CSR hanya paket sembako.  Jangan cuma orang sekitar kawasan industri yang dibantu, kasihan warga kita yang di Muara Gembong yang tidak ada pabrik," tuturnya.

Neneng pun menunjukkan, daftar kebutuhan masyarakat yang perlu dibantu. "Warga masih butuh Puskesmas, butuh jalan, dan kantor desa. Kami ajak mereka membuat forum. Silakan ketuanya siapa, yang jelas pemda tak terima uangnya, tapi sebagai fasilitator," sambungnya. (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Investasi[/h]

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...