Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Pembangunan KEK Sei Mangkei Dimulai

Recommended Posts

SEKTOR RIIL

Rabu, 03 Juli 2013 16:11 wib

Akbar Dongoran - Okezone

i3TKHENoqr.jpgMenko Ekonomi Hatta Rajasa. (Foto: Okezone)

MEDAN – Setelah sempat tertunda sejak April lalu, akhirnya pemerintah secara resmi memulai pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. Dimulainya pembangunan KEK  Sei Mangkei, ditandai dengan peletakkan batu pertama dan peresmian untuk tiga proyek infrastruktur awal di kawasan tersebut.

Ketiga proyek itu yakni, pembangunan pelabuhan darat (dry port) dengan kapasitas 30.312-75.000 teus per tahun,  pembangunan tanki penampungan (tank farm) berkapasitas 2x5.000 ton untuk  CPO dan 2x3.000 untuk CPKO. Lalu ada pula pembangunan instalasi pengolahan air limbah kapasitas 250 meter kubik per jam.

Ground breaking dan peresmian ini dilaksanakan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, didampingi Menteri Kehutanan, Menteri Perindustrian, Menteri Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum, Kepala BPN, Wakil Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Wakil Menteri Pertanian dan Wakil Menteri BUMN. Turut hadir pula Gubernur Sumatera Utara, Bupati Simalungun, Bupati Batubara, Kapolda Sumatera Utara, Pangdam Bukit Barisan, serta jajaran Muspida Provinsi dan Kabupaten di sekitar KEK Sei Mangkei.

Dalam pidatonya, Hatta menegaskan, keberadaan KEK Sei Mangkei merupakan komponen strategis dari program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). KEK Sei Mangkei dirancang untuk mengakomodir lebih dari 200 unit industri berkelas dunia yang besar artinya bagi perwujudan daya saing bangsa Indonesia ke masa depan.

“KEK Sei Mangkei adalah satu-satunya KEK yang memiliki akses ke Selat Malaka yang juga akan terintegrasi dengan kawasan Kuala Tanjung dan terkoneksi langsung dengan Pelabuhan Global Hub Kuala Tanjung. Dengan keunggulan geografis  tersebut, KEK Sei Mangkei akan berkembang pesat dan menjadi simpul ekonomi dunia. Hadirnya KEK Sei Mangkei, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungannya pada bahan baku impor dalam memenuhi berbagai kebutuhan bagi masyarakat,” ujar Hatta, Rabu (3/7/2013).

Hatta juga mengatakan, sebagai kawasan ekonomi yang telah berkembang, KEK Sei Mangkei telah memiliki beberapa infrastruktur untuk mendukung aktivitas industri di dalam kawasan. Infrastruktur yang siap diresmikan tersebut meliputi jaringan listrik tegangan menengah 20 kv sepanjang 2.700 m, jalan ROW 43 dan 28 sepanjang 1.704 m, drainase induk sepanjang 1.920 m, dan sarana pengolahan air bersih kapasitas 250 meter kubik per jam dengan panjang pipa 1.350 m (Tahap I) dan 2.024 m (Tahap II).

Infrastruktur yang didanai oleh PTPN III tersebut menelan dana Rp5,8 miliar untuk jaringan listrik, Rp35,9 miliar untuk jalan, Rp11,4 miliar untuk drainase induk, dan Rp8,8 miliar untuk sarana pengolahan air bersih.

“KEK Sei Mangkei merupakan konsep yang strategis, menyediakan ruang bagi industri-industri yang terintegrasi dengan pengembangan industri hilir kelapa sawit. Pabrik Pupuk NPK Compound dengan kapasitas 100 ribu ton per tahun yang diinvestasikan di atas lahan seluas 20 hektare oleh PT Cipta Buana Utama Mandiri hadir memenuhi tantangan tersebut. Investasi sebesar Rp537 miliar disiapkan untuk memenuhi kebutuhan supply pupuk NPK compound bagi sektor pertanian dan perkebunan di Provinsi Sumatera Utara dan sekitarnya. Investasi ini optimistis mampu mempekerjakan 250 tenaga kerja dan diharapkan dapat beroperasi pada kuartal I-2015,” sebutnya.

Lebih jauh, Hatta menyatakan, pentingnya peran kita dalam membangun kemampuan SDM dan IPTEK agar manfaat-manfaat ekonomi yang terjadi melalui hadirnya simpul-simpul ekonomi di Sumatera Utara dapat diperoleh dan dapat membangun manfaat kesejahteraan bagi bangsa Indonesia dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

“PT Unilever Oleochemical Indonesia merupakan salah satu investasi pionir di KEK Sei Mangkei. Kehadiran pabrik Unilever Oleochemical Indonesia sangat selaras dengan cita-cita KEK Sei Mangkei dalam mengembangkan industri hilir kelapa sawit. Investasi sebesar Rp2,04 triliun disiapkan untuk meningkatkan nilai tambah CPO menjadi produk olahan berupa fatty acid, surfactant, soap noodle, dan glycerine. Di atas lahan seluas 27 hektare, dibangun pabrik oleochemical yang diharapkan dapat mempekerjakan 550 sampai 600 tenaga kerja dan menciptakan multiplier effects seperti membangkitan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Investasi yang telah dimulai sejak kuartal II tahun 2011 ini diharapkan dapat mulai berproduksi pada kuartal II tahun 2014,” tutupnya. (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Sei Mengkei[/h]

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...