Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Defisit Baru Rp54 T, Chatib Kecewa

Recommended Posts

FISKAL & MONETER

Rabu, 03 Juli 2013 15:02 wib

Maesaroh - Koran SI

l72HmDwhlR.jpgIlustrasi. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPBN) mencatat defisit anggaran pada semester I-2013 ini telah mencapai Rp54,5 triliun atau 24,3 persen dari target di APBN-Perubahan sebesar Rp224,2 triliun (2,38 persen). Angka ini meningkat jauh dibandingkan defisit pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,61 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan, tahun ini pemerintah menargetkan defisitnya mencapai 2,38 persen dari APBN-P, sementara tahun lalu defisit hanya sebesar 1,7 persen. Dia menjelaskan, saat ini defisit yang terjadi masih berada di bawah target, yakni sebesar Rp54 triliun dari Rp1.600 triliun atau hanya 0,8 persen.

"Anggaran kalau dia makin kontraktif berarti enggak ada efek ekspansinya. Jadi sebetulnya kalau defisitnya, itu dari persentase sekitar 0,8 persen (terhadap GDP)," kata dia kala ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (3/7/2013).

Menurutnya, jika defisit ditargetkan 10 persen saja maka akan mencapai Rp160 triliun. Sementara Gross Domestik Product (GDP) tercatat Rp7.000 triliun.

"Kalau Rp54 triliun dibagi Rp7.000 triliun berapa tuh? kurang dari satu persen kan? Kalau kita punya target 2,4 persen, setengah tahun baru 0,8, terlambat," jelas dia.

Menurutnya, jika siklus pengadaan barang dan jasa dilakukan dengan benar, maka defisit yang terjadi akan lebih besar dari saat ini. "Kenapa? karena penyerapan belanjanya. Jadi saya tak khawatir dengan defisitnya," katanya.

"Kalau menurut saya, itu belanjanya harus lebih cepat. Anda menargetkan defisit 2,4 persen, separuh tahun baru 0,8 persen berarti dalam enam bulan terakhir defisitnya harus naik jadi 1,6 persen," tambah dia.

Oleh karena itu, dia menduga akan ada belanja mendadak yang tiba-tiba dalam bulan-bulan tertentu dan digelontorkan secara besar. Akibatnya, lanjut Chatib, proyek yang dikerjakan tidak akan maksimal.

"Siklus fiskalnya mesti benar. kita harus liat dari situ. karena kalau cara berpikirnya 0,8 persen ini, bahaya, akibatnya enggak belanja-belanja. Kalau enggak belanja-belanja enggak ada growth," jelas dia. (Maesaroh/Koran SI/)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Defisit[/h]

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...