Mendag Bidik Ekspor Naik 2 Kali Lipat Berkat Pakta Dagang RI-Rusia Dkk

[Lebay Pemilik Lapak 0]

FISKAL & MONETER

Jum'at, 28 Juni 2013 19:03 wib

Dina Mirayanti Hutauruk - Okezone

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Puncak inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi diperkirakan akan terjadi pada pertengahan Juli ini. Kenaikan BBM tersebut akan sangat terasa pada bulan pertama sejak diberlakukan kenaikan pada 22 Juni 2013 lalu.

"Puncaknya, jika dilihat dari dampaknya setelah dinaikkan pada 22 Juni, paling tinggi itu pada Juli, dan Agustus akan mulai turun," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri di Kantor Kementerian keuangan, Jakarta, Jumat (28/6/13).

Dia mengatakan, dampak kenaikan BBM terhadap inflasi pada Juni tidak akan terlalu signifikan, karena hitungan kenaikan tersebut hanya masuk dalam satu minggu terakhir.

Menurutnya, dampak kenaikan BBM dan kenaikan tarif angkutan terhadap inflasi akan mulai terasa pada satu bulan setelahnya. "Saya kira inflasi Juni yang akan diumunkan Badan Pusat Statistik (BPS) besok, kenaikan BBM ini belum mempengaruhi," ucap dia.

Sebelumnya, Chatib Basri mengungkapkan, kenaikan tarif BBM bersubsidi serta kenaikan tarif angkutan umum ini akan menekan Indeks Harga Konsumen (IHK) hingga menyebabkan inflasi. "Kalau dia (angkutan umum) naik 15 persen, target 7,2 persen bisa dikejar, tapi kalau naiknya segitu (15 persen)," kata dia

(mrt)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Inflasi[/h]

• Menkeu: Inflasi Tidak Akan Naik Langsung di Juni
  
• Tarif Angkot Naik 15%, Inflasi 7,2% Dapat Dicapai
  
• Kemenkeu Perkirakan Inflasi Juni Bakal Melonjak
  
• BI Taksir Inflasi Akhir Tahun 7,65%
  
• Panjangnya Jalur Distribusi Bisa Dongkrak Inflasi
  
• 2 Jurus Redam Inflasi di Tengah Kenaikan BBM
  
• BBM Naik, Juli Bakal Cetak Inflasi Tertinggi di 2013
  
• Harga Sembako Diawasi Supaya Tak Ganggu Inflasi
  
• Kenaikan BBM Picu Inflasi 8%
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber