Bos BGN Lapor Prabowo soal Harga Bahan Pokok Mahal di Papua

[Lebay Pemilik Lapak 0]

SEKTOR RIIL

Selasa, 18 Juni 2013 18:34 wib

Banda Haruddin Tanjung - Okezone

ilustrasi: (foto: corbis)

PEKANBARU - PT Riau Andalan Pulp dan Paper (RAPP) menuntut adanya kenyamanan perusahaan dalam berinvestasi. Ini sehubungan dengan ada kasus pembunuhan yang menimpa pekerjanya.

Direktur PT Riau Pulp Mulai Nauli berharap bahwa kasus pembunuhan sadis yang menimpa karyawannya diproses dengan seadil-adilnya. "Penegakan hukum yang pasti akan membawa dampak positif bagi iklim investasi," ucap  Nauli kepada Okezone Selasa (18/6/2013).

Kasus pembunuhan sadis dialami opetator alat berat PT RAPP, Chaidir (33). Dia dibunuh secara sadis saat sedang bekerja di Desa Lukit, Pulau Padang, Kecamatan Merbau, Kabupaten Meranti, Riau pada Juni 2011.

Namun setelah diburu selama dua tahun, dua pelaku yakni RD dan MU akhir berhasil ditangkap belum lama ini. Korban tewas ditembak dan dibakar hidup-hidup oleh pelaku.

Kasus pembunuhan diduga dilatar belakangi ketidakpuasan sejumlah warga atas kehadiran operasional perusahaan pengolah bubur kertas dan kertas serta turunannya itu.

"Bila tidak puas, dapat dilakukan dengan cara yang lebih baik. Tidak perlu anarkis," katanya.

Selain terlibat pembunuhan, kedua pelaku juga terlibat kasus sabotase sumur minyak milik PT Energi Mega Persada Tbk (EMP). Keduanya telah divonis bersalah atas kasus sabotase tersebut.

 

"Intinya ada hukuman yang nyata terhadap pelaku ini salah satu langkah baik" kata pengacara EMP Malacca Strait SA Akhmad Muthosim. Sementara untuk kasus pembunuhan pekerja RAPP, masih ditangani polisi. (wan) (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Investasi[/h]

• Dahlan Iskan 'Giring' BUMN Investasi di Papua Nugini
  
• Jelang Pemilu, Iklim Investasi RI 'Tak Ramah' Asing
  
• OJK: Media Massa Terlibat Investasi Bodong
  
• 3 Investor Logam Siap Investasi USD13,3 M
  
• RI-Prancis Sepakat Tingkatkan Nilai Investasi
  
• Menkeu: Investor Nomor 1 Tetap Singapura
  
• Chatib Pede Realisasi Investasi Bisa Tembus Rp1.000 T
  
• Waspada Penipuan Berkedok Investasi!
  
• Revisi DNI Bakal Rampung Kuartal III
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber