Supplier Kantong Jenazah Mayat Korban Bencana dari PT Hildan Fathoni Indonesia

[Lebay Pemilik Lapak 0]

PERBANKAN

Selasa, 11 Juni 2013 20:47 wib

Ade Hapsari Lestarini - Okezone

Ilustrasi. (Foto: okezone)

JAKARTA - Uang tunai masih menjadi pilihan utama alat pembayaran di masyarakat, selain sistem pembayaran metode modern yang kini berkembang pesat seperti kartu debit, kartu kredit, maupun e-money.

Berdasarkan Laporan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang 2012 dari Bank Indonesia (BI), seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi pada 2012 (6,23 persen) dan laju inflasi terkendali pada tingkat rendah (4,3 persen), jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) mengalami peningkatan.

Pada 2012, rata-rata UYD adalah sebanyak Rp439,72 triliun atau naik 17,9 persen dari tahun sebelumnya. Rasio UYD terhadap konsumsi masyarakat mencapai 33,64 persen, lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 31,97 persen.

Perkembangan rasio UYD serta laju pertumbuhan UYD yang cukup tinggi dari tahun ke tahun mengindikasikan peranan penting uang kartal sebagai alat pembayaran tunai, yang tetap menjadi pilihan mayoritas masyarakat.

 

Besarnya jumlah uang kartal yang beredar, terutama sebagai alat pembayaran tunai, membutuhkan penanganan yang menjamin efisiensi dan keamanan uang yang beredar dalam transaksi keuangan.

Berangkat dari sana, di bisnis retail, perusahaan Cash in Transit (CIT), dan bank terdapat beberapa isu terkait penanganan uang tunai seperti perbedaan jumlah uang yang diterima dan penghitungan terakhir; inefisiensi rute dan waktu, maraknya uang palsu, dan risiko perampokan.

Dari data Centre for Retail Research 2011, proses administrasi rekap penghasilan di bisnis retail dapat memakan waktu enam sampai delapan jam per hari untuk keseluruhan proses.

Padahal, jika ditangani dengan benar secara efektif dan efisien, durasi waktu yang digunakan untuk proses diatas, dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk lebih fokus pada pengembangan bisnis intinya.

"Gunnebo Indonesia, penyedia jasa keamanan, adalah bagian dari Gunnebo Security Group, pemimpin global untuk masa depan yang lebih aman, dengan fokus pada tujuh area bisnis Bank Security & Cash Handling, Secure Storage, Entrance Control, Fire Products, Fire System, Electronic Security dan Global Services," kata Country Manager Gunnebo Indonesia Hindra Kurniawan, dalam siaran persnya kepada Okezone, Selasa (11/6/2013).

Hindra menambahkan, terkait penanganan uang tunai, Gunnebo Indonesia mengusung Cash Handling, yaitu solusi penanganan uang tunai secara terpadu dan sistematis, baik kertas maupun logam, mulai dari penerimaan hingga penyimpanan terakhir (di bank) yang memungkinkan bisnis tersebut berjalan dengan aman dan lancar.

"Secara global, Gunnebo terdepan di sektor cash handling dengan menangani solusi cash handling bernilai lebih dari 100 miliar euro setiap tahunnya," tambahnya.

Sekadar informasi, Cash Handling merupakan solusi terpadu yang efektif dan efisien dengan menyertakan peranan para staf, penyedia solusi (Gunnebo), perusahaan CIT, dan bank guna untuk menjamin keamanan penanganan alur uang tunai. (ade)

Berita Selengkapnya Klik di Sini [h=4]Berita Terkait: Pasar Keuangan[/h]

• Pasar Keuangan "Ikuti" Kemenangan Obama
  
• Orang Indonesia Tak Bisa Atasi Masalah Keuangan
  
• Wah, Anak-Anak Jarang Diajarkan Kelola Uang!
  
• Recovery Sektor Keuangan Paling Lambat
  
• Yuk, Rencanakan Anggaran Wisata Anda
  
• Cara Cerdas Pangkas Pengeluaran
  
• Wolters Kluwer Akuisisi FinArch
  
• Direct Trading Yen-Yuan Mulai Juni
  
• Investor Bebas Masuk, Sistem Keuangan Masih Bergejolak
  
• More News...
  

 

 

 

Sumber