Mendag Bidik Ekspor Naik 2 Kali Lipat Berkat Pakta Dagang RI-Rusia Dkk

[Lebay Pemilik Lapak 0]

[h=6]Infrastruktur di Indonesia yang masih perlu dibenahi. (Foto: Heru Haryono/okezone)[/h]

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Filipina tercatat mencapai 7,8 persen. Angka ini di atas pertumbuhan ekonomi China yang sebesar 7,7 persen dan Indonesia sebesar 6,02 persen. Berbagai kalangan pun menanggapi hal ini.Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pertumbuhan ekonomi Filipina yang lebih tinggi dari China karena ditopang oleh transfer devisa dari tenaga kerjanya di luar negeri yang menduduki posisi lebih tinggi, ketimbang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Sementara itu, kebijakan ekonomi di Filipina terlihat lebih bersinergi dengan kebijakan politiknya.

"Di Filipina transfering TKI-nya jauh lebih tinggi di luar negeri sana, tapi di TKI yang lebih tinggi tingkatannya dia punya profesinya. Dan kebijakan ekonomi ke dalam birokrasinya di sana betul-betul terreform dengan baik," ujar kalla, usai acara Diskusi Buku "Managing Indonesia's Transformation: An Oral History", di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Sabtu (1/6/2013).

Kalla menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Filipina yang naik drastis pun memberi pilihan bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di Asia Tenggara. Di mana hal ini akan berdampak persaingan investor yang masuk ke Indonesia.

Dia pun mengimbau, agar investor asing tetap berminat menanamkan modalnya di Indonesia, ada dua kunci yang harus dipegang dan diperbaiki oleh pemerintah.

"Dua kunci itu perbaikan infrastruktur dan birokrasi. Kelemahan kita hanya dua hal itu saja, perbaikan infrastruktur dan juga birokrasi yang lebih baik. Birokrasi sudah baik, tapi keputusannya tidak ada, sulit untuk dewasa ini," ucap Kalla.

Sebenarnya pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih baik dari Filipina, asal subsidi di Tanah Air ini tidak terlalu besar. "Satu-satunya masalahnya kan karena subsidi. Kalau subsidi tidak terlalu besar sejak dulu, mungkin pertumbuhan kita akan jauh lebih baik dibanding Filipina," tutup Kalla. (ade)

 

 

Sumber