SwissCham Gelar Gala Dinner dan Donasi untuk Bencana Sumatra

[Lebay Pemilik Lapak 0]

[h=6]Ilustrasi. (Foto: Okezone)[/h]

JAKARTA - Kementerian keuangan (Kemenkeu) dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyepakati asumsi makro pada APBN 2014. Namun, APBN 2014 tersebut belum dapat disahkan karena masih menunggu persetujuan Badan Anggaran (Banggar).Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan, walaupun DPR meminta pertumbuhan ekonomi ada di kisaran 6,2-6,5 persen dan inflasi 6-7,2 persen, namun dia menilai asumsi pemerintah masih relevan.

"Sesuai dengan persetujuan Komisi XI, pertumbuhan ekonomi 6,2-6,5 persen. Tapi kalau anda tanya, pemerintah posisinya pertumbuhan ekonominya 6,2 persen dan inflasinya 7,2 persen," jelas Chatib di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2013).

Chatib menegaskan, hasil persetujuan tersebut akan dibawa ke rapat Banggar. Dengan demikian, saat di Banggar dia akan mempertahankan pertumbuhan ekonomi pada 6,2 persen dan inflasi 7,2 persen. "Posisi kita 6,2 persen," tegas dia.

Sebelumnya, rapat yang telah dilakukan selama dua hari ini, diselimuti oleh pertanyaan-pertanyaan mengenai kepastian pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Adapun pertumbuhan ekonomi disepakati di 6,2-6,5 persen, sementara untuk inflasi, ada di kisaran 6-7,2 persen.

Selain itu, Komisi XI DPR sudah menyetujui asumsi nilai tukar sebesar Rp9.600 per USD, dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan dengan bunga 5 persen. (mrt)

 

 

Sumber