BRI Tegaskan Dukungan Pemulihan Bencana Sumatra untuk Jangka Panjang

[Lebay Pemilik Lapak 0]

[h=6]Ilustrasi. (Foto: Reuters)[/h]

JAKARTA - Pasar saham Amerika Serikat (AS) kembali melemah. Hal ini seiring dengan kekhawatiran pasar akan penundaan stimulus moneter oleh bank sentral AS, the Fed.

 

Kendati melemah, pergerakan indeks Dow Jones dinilai masih moderat. Hal ini didukung oleh kenaikan saham Procter & Gamble sebanyak 4 persen.Di sisi lain, sebuah melonjaknya barang-barang hasil produksi manufaktur, seperti kulkas dan pemanggang roti, menunjukkan jika ekonomi AS mungkin lebih kuat daripada beberapa berpikir.

"Hal ini membuktikan jika masih ada uang untuk masuk ke ekuitas, dan investor masih mencari alasan untuk kembali masuk ke pasar," kata kepala investasi Solaris Asset management Tim Ghriskey seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (25/5/2013).

"Ini telah terjadi sepanjang minggu. Investor melakukan profit taking dan membuat pasar melemah, dan kemudian akan menempatkan lebih banyak uang. Terutama ketika penurunan tersebut tidak didasarkan pada sesuatu yang fundamental," ucap dia.

Pada akhir perdagangan Jumat waktu New York, Indeks Dow Jones industrial naik 8,60 poin atau 0,06 persen ke 15.303,10. The Standard & Poor 500 turun tipis 0,91 poin atau atau 0,06 persen menjadi 1.649,60. Nasdaq Composite Index  terkoreksi 0,27 poin atau 0,01 persen menjadi 3.459,14.

Untuk minggu ini, Dow turun 0,3 persen, sedangkan S & P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 1,1 persen. (wdi)

 

 

Sumber