Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

OJK: Pengelolaan Reksa Dana Harus Manfaatkan IT

Recommended Posts

MEDAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta Asosiasi Pengelolaan Reksa Dana Indonesia (APRDI) untuk dapat memanfaatkan perkembangan informasi teknologi (IT) secara lebih maksimal, dalam upaya meningkatkan penetrasi reksa dana dalam persaingan produk investasi.Pertumbuhan jumlah pengguna internet di Indonesia yang sangat signifikan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, merupakan potensi yang luar biasa, yang harusnya bisa dimanfaatkan Perusahaan manajer investasi (MI), untuk menempatkan diri sejajar dengan sektor investasi lainnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, Nurhaida menyebutkan, selama ini Manajer Investasi hanya memanfaatkan IT untuk melakukan promosi dan sosialisasi terkait produk reksa dana.

Padahal, jika perusahaan MI dapat membentuk sistem transaksi online, maka penetrasi pasar produk reksa dana akan dapat ditingkatkan secara maksimal.

"Berdasarkan data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) penguna internet kita saat ini mencapai 63 juta orang. Mereka malah memproyeksikan, jumlahnya akan terus bertambah hingga 139 juta orang di 2015 mendatang. Ini kan peluang sebenarnya. Tapi tentunya membutuhkan dukungan sistem yang baik, agar di samping tetap mengedepankan keamanan, kemudahan juga harus dijadikan prioritas. Kalau soal regulasi, saya pikir kan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar. Kalau perusahaan MI-nya siap, kenapa kita sebagai regulator tidak," ujarnya kepada Okezone, di Medan, Jumat (24/5/2013).

Selain untuk memudahkan promosi dan transaksi, penggunaan IT dalam proses promosi dan pengelolaan reksa dana juga akan membuat masyarakat sebagai nasabah terlindungi dari produk-produk investasi bodong, yang umumnya masih menggunakan metode-metode konvensional.

"Selain kemudahan bertransaksi, penggunaan IT ini juga akan menekan pertumbuhan produk investasi bodong. Karena pada umumnya kan mereka menggunakan metode-metode konvensional. Nah kalau seluruh Manager Investasi sudah menggunakan IT, tentunya peluang mereka kan akan semakin sempit. Teknologi tentunya memang membutuhkan biaya, tapi kalau prospek yang dijanjikan lebih besar, kenapa tidak," tutupnya. (wan) (wdi)

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...