Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

[h=6]Ilustrasi. (Foto: Reuters)[/h]

SYDNEY - Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengalami penurunan setelah laporan menunjukkan persediaan minyak mnetah di Amerika Serikat (AS), ternyata mengalami kenaikan untuk minggu keempat. Reli kenaikan ini, merupakan kenaikan terpanjang sejak Februari.Futures turun sebanyak 0,7 persen di New York, setelah data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah naik 532 ribu barel pekan lalu. Padahal, diperkirakan stok minyak mentah akan mengalami penurunan 1 juta barel.

"Pasar ingin melihat persediaan, dan bukti bahwa minyak dikonsumsi. saya pikir kita akan melihat harga ke sisi negatif," kata kepala eksekutif Buletin Barratt, Jonathan Barratt, seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (22/5/2013).

WTI untuk pengiriman Juli turun 67 sen menjadi USD95,51 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Volume kontrak yang diperdagangkan berada 34 persen di bawah rata-rata 100

Sementara Brent untuk pengiriman Juli turun 41 sen menjadi USD103,50 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Akibatnya disparitas antara keduanya naik ke USD7,81 per barel, dari sebelumnya USD7,73 per barel.

Laporan Badan Informasi Energi mencatat stok bensin AS naik 3 juta barel pekan lalu, hari ini mungkin menunjukkan penurunan 300 ribu barel. Persediaan distilasi naik 459.000 barel, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 1 juta barel dalam survei.

Persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak WTI yang diperdagangkan di New York dan hub penyimpanan terbesar di AS, naik 471.000 barel untuk minggu kedua ini. (mrt)

 

 

Sumber