Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Kenaikan Harga BBM Dorong Angka Kemiskinan 2,6%

Recommended Posts

wUSZSYALUe.jpg[h=6]Ilustrasi. (Foto: Okezone)[/h]

JAKARTA - Tanpa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), kenaikan harga BBM subsidi akan naik 2,61 persen pada tahun 2013 ini. Alhasil, angka kemiskinan akan menjadi 13,11 persen.“Tanpa BLSM dan Paket Kompensasi, setiap kenaikan BBM Bersubsidi jenis Premiun sebesar Rp1.500 per liter, menurut Kementrian Keuangan angka kemiskinan 2013 akan meningkat sebesar 2,61 persen ditambah baseline 2013 sebesar 10,5  persen maka angka kemiskinan mencapai 13.11 persen,” kata Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah seperti dilansir dari laman Setkab, Senin (20/5/2013).

Dia menyebutkan, data Kemenkeu menunjukkan dengan adanya BLSM dan paket kompensasi lainnya, maka angka kemiskinan hanya akan bertambah 0,72 persen dari baseline 10,5 persen di 2013, dan menjadi 11,22 persen.

Sehingga BLSM dan Paket Kompensasi akan mengurangi Potensi Peningkatan Angka Kemiskinan akibat naiknya BBM bersubsidi sebesar yaitu 1,89 persen.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu juga menunjukkan, pengalaman Indonesia menaikkan dan menurunkan harga BBM bersubsidi sepanjang tahun 2005 hingga 2009 yang lalu. Tahun 2005, Pemerintah telah menaikkan harga BBM bersubsidi akibat lonjakan harga minyak dunia yang menekan kesehatan fiskal. Harga BBM bersubsidi dinaikkan dari harga Rp1.810 per liter menjadi Rp4.500 per liter (dua kali kenaikan).

Pascakenaikan, harga bahan pokok melambung tinggi khususnya beras. Dampak kenaikan harga beras sebagai respon kenaikkan harga BBM mencapai 20 persen. Hal ini kemudian berdampak pada membesarnya angka kemiskinan di tahun 2006 meningkat mencapai 17,75 persen dibanding di tahun 2005 sebesar 15,97 persen.

Tahun 2008, pemerintah kembali menaikan harga BBM bersubsidi sekali dan menurunkan harga sebanyak 2 kali. Pascakenaikan sepanjang 5-6 bulan, inflasi terus meningkat dan mencapai 11.06 persen sepanjang 2008. Pada tanggal 15 Januari 2009, Pemerintah kembali menurunkan harga BBM bersubsidi beberapa kali dan menjadi Rp.4.500 per liter.

"Pada saat kenaikan harga BBM, harga-harga kebutuhan melambung tinggi. Tetapi ketika harga BBM diturunkan tiga kali pada tahun 2008 dan awal 2009, dari Rp6.000 menjadi Rp5.500, turun lagi menjadi Rp5 ribu, kemudian Rp4.500, ternyata harga-harga tiduk ikut turun,” ungkap Firmanzah. (wdi)

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...