Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

"Isi Ulang BBG Bisa Lewat MRU Keliling"

Recommended Posts

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) melaunching dua fasilitas baru yakni Mobile Refueling Unit (MRU) dan Mikroturbine berbahan bakar gas. Adapun MRU merupakan fasilitas pengisian bahan bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan yang pengoperasiannya fleksibel karena dalam pelokasiannya bisa berpindah-pindah.Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan, kehadiran MRU ini adalah solusi bagi kendala pembangunan SPBG yaitu ketersediaan lahan dan mendekatkan jarak dengan pasar atau pengguna dalam kondisi emergency, selain itu MRU juga dapat digunakan untuk membantu armada transjakarta yang mengalami kekurangan BBG saat lokasinya berjauhan dengan SPBG.

"Rencananya fasilitas MRU yang disediakan oleh PGN ini akan dioperasikan pada tanggal 22 juni bertepatan dengan hari ulang tahun DKI Jakarta. Satu unit MRU terdiri dari compressor - dispenser system, storage system ukuran 10 feet dan 20 feet serta satu head truck dan trailler ukuran 20 feet," ujar Hendi saat penandatanganan MoU di Monas, Jakarta, Minggu (19/5/13).

Hendi menjelaskan, MRU 10 feet memiliki kapasitas penampungan gas sebesar 2.172 m3. Jumlah tersebut dapat mengisi kebutuhan gas bagi delapan unit bus transjakarta atau 100 unit mikrolet, minibus dan sedan. Sementara itu waktu yang dibutuhkan untuk pengisian BBG cukup singkat yakni sekitas tiga menit bagi minibus dan 20 menit untuk transjakarta.

"Untuk dapat memenuhi kebutuhan 300 unit minibus, satu MRU ini membutuhkan pengisian BBG tiga kali. Pengisian BBG dapat dilakukan melalui SPBG atau tapping jaringan pipa distribusi gas PGN yang sudah tersebar di DKI. Kami berharap kerhadiran MRU bisa memudahkan akses konsumen dan mendukung pemanfaatan gas bumi oleh sektor transportasi khususnya di Jakarta," tukasnya.

Selai MRU, lanjut Hendi, produk baru PGN yang bernamakan Microturbine berbahan bahan bakar gas ini merupakan fasilitas pembangkit listrik yang dihasilkan atas kerjasama PGN dengan sejumlah lembaga-lembaga seperti BPPT dan UNDP.

Fasilitas pembangkit Mikroturbin ini menghasilkan emisi CO2 yang sangat rendah yakni sekitas 0,13 - 0,18 Kilogram (kg) per kWh. Angka tersebut jauh lebih rendah dari rata-rata pembangkit pada umumnya yang menghasilkan emisi CO2 sebesar 0,76 kg/kWh.

"Semakin banyak manfaat masyarakat yang menggunakan gas bumi sebagai energi, berarti ikut mengurangi beban sunsidi pemerintah. Saatnya kita mulai mengurangi ketergantungan terhadap BBM," tutupnya. (wan) (wdi)

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...