Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Pertamina Komit Investasi Rp75,96 T di Shale Gas Sumbagut

Recommended Posts

s3oVcIgd4r.jpg[h=6]Karen Agustiawan. (Foto: Okezone)[/h]

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menandatangani kontrak PSC Migas Nonkonvensional Sumbagut, yang merupakan PSC MNK pertama di Indonesia sekaligus menempatkan Pertamina sebagai pioneer untuk pengembangan shale gas di Tanah Air.Penandatanganan PSC MNK Sumbagut dilakukan, Rabu (15/5/2013) pada Forum The 37th IPA Convention and Exhibition 2013.

Dirut Pertamina Karen Agustiawan mengatakan proses pengusulan investasi MNK Sumbagut oleh Pertamina telah dimulai semenjak 2011 yang diawali dengan studi bersama tim pemerintah. Dalam operasionalnya Wilayah Kerja MNK Sumbagut akan dioperasikan oleh PT PHE MNK Sumbagut.

"Kami berharap penandatanganan PSC MNK ini menjadi momentum yang baik untuk masa depan pengembangan energi alternatif, terutama shale gas di Indonesia yang memiliki sumber daya yang besar," ujar Karen, di JCC, Jakarta, Rabu (15/5/2013).

"Kelak, shale gas bisa mendukung pemerintah untuk melakukan diversifikasi energi di Indonesia sehingga ketergantungan terhadap minyak dapat dikurangi. MNK Sumbagut akan diprioritaskan untuk pasokan domestik, terutama Sumatera Utara," lanjut Karen.

MNK Sumbagut diperkirakan mengandung potensi shale gas sebesar 18,56 triliun kaki kubik. Pertamina menargetkan produksi perdana dapat diperoleh pada tahun ke tujuh setelah enam tahun tahap eksplorasi perdana dengan tingkat produksi sebesar 40 MMscfd hingga 100 MMscfd.

"Pertamina berkomitmen untuk investasi sebesar USD7,8 miliar (Rp75,96 triliun, kurs Rp9.739 per USD) selama masa kontrak MNK Sumbagut berlangsung," ungkapnya.

Besarnya kebutuhan gas dalam negeri dan menipisnya potensi gas Indonesia menggerakkan Pemerintah untuk melakukan berbagai usaha guna menambah suplai gas dalam negeri. Pemerintah melakukan berbagai studi untuk mengetahui potensi Migas Nonkonvensional yang ada di Indonesia, di mana diketahui Indonesia memiliki potensi shale gas sebesar 574 TCF dan potensi CBM sebesar 453 TCF.

Besarnya biaya investasi yang diperlukan dan risiko yang ada dalam pengembangan Migas Nonkonvensional membutuhkan dukungan dan sinergi  Pemerintah dengan Operator pelaksana kegiatan serta regulasi yang mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi di MNK Sumbagut selama 30 tahun masa kontrak.

Diawali dengan fasa eksplorasi 6-10 tahun pertama dan dilanjutkan dengan fasa pengembangan dan produksi sampai dengan akhir kontrak, Pertamina akan fokus dalam pengembangannya untuk mendukung program pemerintah dan pencapaian Visi dan Misi Pertamina menjadi Perusahaan Energi Nasional. (wdi)

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...