Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Pelindo IV Perluas Jaringan Pelabuhan

Recommended Posts

MAKASSAR - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Persero akan mengelola 11 pelabuhan baru di Kawasan Timur Indonesia (KTI) tahun ini. Pelabuhan-pelabuhan itu sebelumnya dikelola oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP).Direktur Utama Pelindo IV Harry Sutanto mengatakan, jika 11 pelabuhan ini masuk dalam sistem pengolahan Pelindo IV maka total pelabuhan yang dikelola menjadi 35 pelabuhan di KTI. "Sejauh ini kami hanya mengelola 24 pelabuhan," kata Harry kepada wartawan, Jumat (10/5/2013).

Proses pengambilalihan 11 pelabuhan tersebut dilaksanakan dengan menandatangani nota kesepahaman di Grand Clarion Hotel Makassar, dengan dihadiri masing-masing kepala KUPP. Namun Harry mengaku, belum langsung mengambil alih ke-11 pelabuhan tersebut.

"MoU (memorandum of understanding) ini masih bersifat mengidentifikasi, setelah itu kami buat rencana kerja dan selanjutnya kami kelola," kata dia.

Ke-11 pelabuhan terletak dari Kalimantan Timur hingga Papua Barat. Beberapa pelabuhan yang akan diambil alih oleh Pelindo IV adalah Pelabuhan Tanjung Batu di Tanah Grogot Kalimantan Timur, Pelabuhan Anggrek di Gorongtalo, Pelabuhan Kolenedale di Sulawesi Tengah, Pelabuhan Wasae Saonek di Sorong dan Pelabuhan Nabire di Biak.

"Beberapa juga ada di Maluku, Sulawesi Tenggara dan sebagian wilayah Papua, sebenarnya masih banyak pelabuhan yang dikelola oleh KUPP namun hanya yang potensial yang kami jajaki, mungkin kedepan akan lebih banyak lagi," kata dia. 

Harry mengaku, setelah rencana kerja berjalan, sejumlah alat akan dibawa ke Pelabuhan tersebut sehingga pelayanan yang terjadi selama ini akan diremajakan guna meningkatan pelayanan. "Ini juga merupakan satu cara untuk mempercepat pertumbuhan pelabuhan," kata dia.

Sedangkan untuk pelabuhan di Sulsel, khususnya untuk Makassar New Port (MNP), Harry mengaku telah mendapat ijin dari Kementerian Perhubungan untuk membangun pendulum nusantara pada semester kedua tahun ini.

Pendulum nusantara tersebut akan memberi kemudahan bagi aktifitas bongkar muat peti kemas domestik dengan biaya yang lebih murah pula. Walau dibangun dalam kompleks pengembangan MNP, pendulum ini tidak akan merusak master plant yang telah dibuat. "Ini malah akan melengkapi MNP," tuturnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R Mamahit yang juga meneken nota kesepahaman dengan Pelindo IV berharap, setelah pengambil alihan 11 pelabuhan tersebut peningkatan pelayanan bisa lebih baik. "Sejauh ini masih banyak keluhan soal pelayanan di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia," katanya.

Pelabuhan yang dikelola oleh KUPP sejauh ini memang tidak disentuh oleh Pelindo, namun berada langsung dibawah Dirjen Perhubungan Laut. Bobby menilai, langkah Pelindo IV untuk meremajakan 11 pelabuhan tersebut bisa memeratakan standar pelayanan di pelabuhan.

"Perairan Indonesia sering kali dilalui oleh kapal-kapal dari luar negeri, sehingga banyak diantaranya yang singgah hanya sekedar mengisi bahan bakar, dengan semakin banyak pelabuhan yang standar pelayanannya baik, tentu akan membuat nama pelabuhan Indonesia baik di mata dunia," ujarnya.

Pelindo IV, selain menandatangani MoU dengan 11 KUPP di KTI dan Dirjen Perhubungan Laut selaku induk pelabuhan di Indonesia, juga melansungkan penandatangan MoU dengan Pemerintah Kabupaten Paset tentang pengelolaan jasa kepelabuhan di tanah Grogot.

Pelindo IV juga bekerjasama dengan Yayasan Putra Sampoerna untuk program bantuan pendidikan putra dan putri Papua. Kerjasama ini merupakan bentuk penyaluran dana CSR (Corporate Social Responsibility) dari Pelindo IV yang akan dilaksanakan oleh Yayasan Putra Sampoerna. (wan) (Rahmat Hardiansya/Koran SI/wdi)

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...