Sinergi Kementan-TNI Salurkan 10 Ton Bahan Pangan ke Bener Meriah Aceh

[Lebay Pemilik Lapak 0]

[h=6]Ilustrasi. (Foto: Okezone)[/h]

JAKARTA - Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Destry Damayanti mengatakan, ada negara yang sukses menerapkan redoneminasi dan ada pula yang gagal ketika menerapkan sedenominasi. Negara yang sukses melakukan redenominasi adalah Turki.Turki melakukan redenominasi dengan tujuan membuat efisiensi catatan pembukuan negara dan perusahaan. Serta dalam rangka persiapan memasuki keanggotan Uni Eropa, walaupun ternyata sampai saat ini belum disahkan.

"Redenominasi kan dilakukan saat kondisi makro ekonomi negara dalam keadaan stabil dan ekonomi tumbuh dengan inflasi yang terkendali," kata Destry saat seminar di Universitas Perbanas, Jakarta, Selasa (7/5/2013).

Destry melanjutkan bahwa adapun beberapa negara yang gagal melakukan redenominasi, antara lain Rusia, Argentina, Zimbabwe dan Korea Utara. Negara-negara tersebut gagal dikarenakan saat ingin menerapkan redenominasi dan uang baru tidak tersedia saat warga negara ingin menukarkan uang.

Tidak hanya itu, kegagalan penerapan redenominasi juga terjadi karena kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat tentang redenominasi itu, perekonomian tak stabil, inflasi tidak terkendali, pemerintah tidak dapat mengatur stabilitas harga kebutuhan pokok dan ketersediaan barang, nilai pertukaran valuta asing dalam keadaan tidak stabil, dan kurang tepatnya dalam memilih waktu dalam penerapan redenominasi.

"Keberhasilan redenominasi ditentukan pula oleh keberadaan sistem pengawasan harga dan ketersediaan barang yang efektif untuk mencegaj prilaku spekulan yang sengaja mencari keuntungan dengan menahan pasokan barang dan menaikkan harga barang," tutupnya. (wdi)

 

 

Sumber