Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Data Tak Akurat, Satu Orang Bisa Miliki 30 Rekening

Recommended Posts

pzA5jHb2IZ.jpg[h=6]Ilustrasi. (Foto: Okezone)[/h]

JAKARTA - Banyaknya rekening ganda di industri perbankan terjadi karena belum adanya data yang akurat pada nasabah yang melakukan transaksi keuangan. Oleh karena itu, diperlukan kesatuan data pada industri perbankan.Demikian diungkapkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution saat berpidato pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman mengenai kerjasama pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan (NIK), Data Kependudukan, dan e-KTP dengan Menteri Dalam Negeri.

"Saat ini banyak sekali orang yang memiliki rekening ganda, saya menyesalkan itu. Hal inikan karena ketidakakuratan pada data nasabah, jadi mereka bisa melakukan seenaknya saat transaksi keuangan di rekening ganda mereka," kata Darmin di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, Senin (6/5/2013).

?Darmin mengungkapkan, di Indonesia seseorang bisa memiliki rekening sebanyak 30 dan hal tersebut sulit untuk dideteksi, ini dikarenakan kurangnya tingkat pendeteksian saat membuat rekening tersebut. Dengan demikian, maka dia dapat memperbanyak e-KTP lalu membuat rekening bank sebanyak mungkin.

Oleh sebab itu, lanjut Darmin, BI dan Kemendagri melakukan kerjasama dengan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman yakni untuk pemanfaatan Nomor Induk Penduduk (NIP), Data Kependudukan, KTP agar dalam penggunaannya bisa lebih positif. "Inikan merupakan aspek yang sangat penting bagi sistem informasi di perbankan dalam mendeteksi seseorang yang memiliki rekening ganda," jelas dia.

Mengingat transaksi keuangan per hari yang dilakukan di Indonesia telah mencapai Rp250 triliun, Darmin berharap kerjasama ini bisa mengatasi masalah-masalah tersebut, sehingga seseorang mampu memiliki 30 rekening.

?Darmin menambahkan, untuk saat ini BI memang sangat perlu nomor identitas yang unik, sehingga saat transaksi pinjam meminjam itu dilandasi oleh ID yang tidak bisa dikelabui lagi.

"Makanya itu BI butuh data yang akurat pada e-KTP, Ini kita bisa melacak dengan jelas setiap transaksi keuangan dan tidak bisa dipermainkan, jika memang sudah akurat datanya," tukas Darmin. (mrt)

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...