Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Beasiswa dari Soeharto Bawa Bro Ketut Jadi Dirut PT Pos

Recommended Posts

26K6Or0SZn.jpg[h=6]I Ketut Mardjana. (Foto: Okezone)[/h]

TERLAHIR dari keluarga sederhana dengan ayah seorang petani dan ibu yang buta huruf, membuat I Ketut Mardjana berkeinginan keras mengubah nasib. Pria asal Kintamani, Bali ini mengaku memperoleh kesempatan mengenyam pendidikan berkat beasiswa yang didapatkannya dari Presiden Soeharto."Sosok panutan yang menginspirasi, Bung Karno dan Soeharto. Saya juga diberikan beasiswa oleh Soeharto. Hidup saya bisa berubah karena mereka, saya sebagai anak petani dengan orangtua yang buta huruf, kalau tanpa jasa mereka saya tidak akan seperti ini," ujar Ketut, saat berbincang di Redaksi Okezone belum lama ini.

Almarhum Soeharto pun hingga kini masih menjadi sosok panutannya, dan beasiswa yang diberikannya menghantarkannya menuju sebuah kesuksesan. Dia pun mengawali karirnya sebagai staf di Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri Departemen Keuangan pada 1980.

Pada 1999 hingga 2000, gelar Doktor pun diperolehnya dari Monash University di Australia, yang kemudian dirinya dipercaya menjadi direktur industri manufaktur pada Kantor Menteri Negara Pemberdayaan BUMN.

"Jabatan itu adalah amanah. Kita sebagai orang yang terdidik itu akan menjadi penting. Selama kita memiliki integritas, jujur dan networking yang luas, di tempat mana pun kita ditugaskan itu akan lancar," tuturnya.

Berangkat dari keluarga sederhana, Ketut pun memiliki cara tersendiri untuk selalu dekat dengan karyawan-karyawannya, untuk mengetahui kesulitan maupun tantangan yang dihadapi karyawannya selama di lapangan yang juga berpengaruh pada kinerja perusahaan yang dipimpinnya.

"Saya konsepnya harus bisa dekat dengan karyawan agar kita bisa lebih menyosialisasikan kebijakan-kebijakan ke setiap karyawan. Untuk itu cara saya yakni suka berkendara menggunakan sepeda motor," ucapnya.

Ketut mengaku menggunakan sepeda motor ke setiap daerah bersama karyawan-karyawannya. Menurutnya terdapat sebuah kesenangan pada saat berkendara sepeda motor bersama karyawan-karyawan yang menciptakan kedekatan masing-masing personal.

Rasa dekat karyawan dengan pimpinannya menurut Ketut adalah wujud nyata. Bahkan pada saat mereka berkendara dirut pelat merah ini tidak ingin dipanggil dirut. "Pada saat kita berkendara saya tidak ingin disebut pak dirut, saya lebih ingin disebut dengan sebutan "Bro Ketut". Ini cara kita untuk saling mendekatkan diri," pungkasnya. (wdi)

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...