Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Gita Wirjawan Pamer RI Sudah Revisi Aturan Impor Sapi

Recommended Posts

SURABAYA – Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa menteri Perdagangan APEC seperti Amerika Serikat (AS), Kanada dan Chili di sela-sela pertemuan APEC Ministers Responsible for Trade (MRT).Pertemuan tersebut membahas tentang perkembangan beberapa isu yang menjadi perhatian kedua negara baik secara bilateral, regional, multilateral maupun plurilateral seperti kebijakan impor hortikultura, daging sapi, Environmental Goods (EGs) List, Notice of Data Availability (NODA) Palm Oil, WTO Directorate General (DG) Process, APEC Economic Leaders Meeting, WTO Ministerial Meeting dan beberapa isu perdagangan lainnya.

 

Gita menyebut, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai revisi atas kebijakan impor hortikultura yang akan segera disampaikan ke WTO. Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan merevisi kebijakan impor daging sapi.

 

"Tujuan revisi tersebut untuk membuka akses pasar bagi produk hortikultura dan daging sapi di Indonesia serta menciptakan transparansi kebijakan yang ada," ujar Gita Wirjawan dalam siaran pers, Minggu (21/4/2013).

 

Gita juga menegaskan, bahwa saat ini, minyak kelapa sawit merupakan komoditas penting bagi perekonomian Indonesia. Karena itu, Pemerintah Indonesia meminta dukungan AS, Kanada dan Chili atas usulan Indonesia terhadap produk kelapa sawit dan karet dalam EGS List.

 

Gita juga meminta agar AS mempertimbangkan hasil verifikasi US Environmental Protection Agency (EPA) terhadap isu NODA Palm Oil.

 

"Berdasarkan verifikasi US EPA ke Indonesia, tidak ada bukti yang kuat yang menunjukkan bahwa produksi minyak kelapa sawit Indonesia melanggar aspek lingkungan," tambahnya.

 

Sedangkan dalam meningkatkan perdagangan dan investasi RI-AS, Pemerintah Indonesia siap untuk melaksanakan pertemuan US-Indonesia Trade and Investment Framework Agreement-Trade Investment Council (TIFA-TIC) pada level pejabat tinggi (Senior Official Meeting/SOM) yang diusulkan AS pada awal Juni 2013, di Washington DC.

 

“Forum ini penting untuk memperjuangkan kepentingan dan penyelesaian isu-isu perdagangan dan investasi di pasar AS,“ tambah Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Iman Pambagyo di tempat yang sama.

 

Selain itu AS juga menyampaikan kembali undangannya kepada Mendag terkait ASEAN Economic Ministers (AEM) Road Show yang akan dilaksanakan pada 10-16 Juni 2013, di beberapa kota di AS. Pemerintah AS meminta Indonesia untuk berpartisipasi pada pembahasan Information Technology Agreement (ITA) ke-2 dalam kerangka perundingan plurilateral di WTO.

 

Kepada Kanada, pemerintah menegaskan pentingnya untuk menindaklanjuti perundingan Foreign Investment Protection Agreement (FIPA) antara Kanada dan RI. Kanada berpendapat bahwa kerangka perjanjian tersebut penting untuk menjaga stabilitas investor Kanada di Indonesia dan sebaliknya. Kanada juga meminta penjelasan lebih lanjut terkait kebijakan terbaru Indonesia di sektor pertambangan.

 

Selain itu, Mendag juga memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta dukungan ketiga pemerintah tersebut untuk mendukung kandidat Dirjen WTO dari Indonesia Mari Elka Pangestu.

(gnm)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...