Bank Mandiri Pertebal Pengawasan di Tengah Ekspansi

[Lebay Pemilik Lapak 0]

SURABAYA - Meski antrean solar masih terjadi di berbagai daerah di Jawa Timur, Pertamina tidak akan menambah kuota solar bersubsidi. Pertamina Region V Jawa Timur hanya menerima kuota sesuai APBN 1,9 juta kiloliter (kl) setiap tahunnya. Masyarakat dipaksa untuk membeli solar nonsubsidi meski harganya lebih mahal.Pernyataan tersebut diungkapkan Humas Pertamina Region V Jawa Timur Evianty Rofraidah, meski banyak terjadi kelangkaan solar, pihaknya tetap tidak akan menambah kuota yang ditetapkan oleh pemerintah.

 

Pertamina dalam hal ini telah menyiapkan solar yang nonsubsidi. Namun di lapangan ternyata masyarakat lebih memilih solar bersubsidi seharga Rp4.500 karena harganya jauh lebih murah. Sehingga masyarakat lebih memilih antrean dari pada membeli solar yang nonsubsidi dengan harga Rp10.600.

 

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pertamina akan mengevaluasi  wilayah-wilayah yang membutuhkan banyak solar, pihaknya akan mengatur sebaik mungkin pendistribusian ke berbagai wilayah dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar pedistribusian solar bersubsidi tepat kepada masyarakat yang membutuhkan.

 

"Dari data yang diperoleh Pertamina, selama Januari hingga Maret, terjadi kenaikan permintaan solar bersubsidi mencapai 2,5 persen di wilayah Jawa Timur," ujar Humas Pertamina Region V Jawa Timur Evianty Rofraidah, kepada wartawan, Kamis (18/4/2013). (wan) (Rahmat Ilyasan/Sindo TV/wdi)

 

 

 

Sumber