Bank Mandiri Pertebal Pengawasan di Tengah Ekspansi

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Komisaris Utama PT Bank Mega Tbk (MEGA) Chairul Tanjung (CT) berjanji pihaknya tidak akan menjadi pemegang saham pengendali di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Tengah. Bank Mega telah membeli sekira 30 persen saham BPD Sulawesi Tengah."BPD itu milik daerah. Kami hanya bertugas untuk membantu saja. Kita bukan memilih tapi kami inginnya mereka yang aktif dan datang pada kami. Ya kalau yang lain mau datang juga kita terima dengan baik-baik," ujar Chairul Tanjung, saat ditemui di RUPS Bank Mega, di auditorium Menara Mega, Mampang, Jakarta, Rabu (17/4/2013).

 

Namun, saat ditanya kenapa memilih Bank Sulteng, CT menegaskan bahwa pihaknya sangat ingin semua daerah maju. Menurutnya, apabila semua daerah maju pasti Indonesia juga ikut maju. Maka, perkembangan bisnis perusahaannya di Indonesia akan maju. Sedangkan BPD Sulteng memiliki dampak yang signifikan untuk pembangunan daerah di sana.

 

"Setiap BPD itu punya masalah seperti masalah permodalan, manajemen, governance dan masih banyak masalah lainnya. Makanya mereka butuh partner yang bisa berikan modal, bantuan manajemen, sistem IT. Jadi kita memberikan itu semua," tukasnya.

 

CT menambahkan, kalau BPD Sulteng tersebut sangat membutuhkan dana seperti perumahan bagi karyawan Pemda.

 

"Aset bank Sulteng kan kecil sekali cuma Rp1,5 triliun, sementara untuk pembiayaan 1.500 rumah butuh rata-rata Rp100 juta maka total dananya sebesar Rp1,5 triliun. Itu enggak mungkin. Nah berarti dia membutuhkan bapak angkat yang bisa memberikan dana. Di sini Bank Mega berperan memberikan pembiayaan chanelling kepada bank tersebut," tutup CT.

(gnm)

 

 

 

Sumber