Roti O Minta Maaf soal Viral Pegawai Tolak Pembayaran Tunai Lansia

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini cenderung stagnan. Pergerakan rupiah bakal terimbas data-data China yang mensinyalkan masih adanya perlambatan di negara tersebut."Selain berita dari China, para pelaku pasar juga masih khawatir adanya ganjalan masalah di Siprus terkait dengan perkiraan penambahan dana bailout di atas perkiraan," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (16/4/2013).

 

Selain itu, sentimen negatif datang dari Portugal, karena Mahkamah Konstitusinya telah membatalkan sebagian kebijakan penghematan, dan mempengaruhi pergerakan rupiah.

 

"Di sisi lain, secara internal sentimen pertemuan Bank Indonesia (BI) pekan lalu, direspons tidak terlalu baik karena tidak memberikan sinyal pengetatan moneter di tengah inflasi yang lebih tinggi dibandingkan tingkat suku bunga BI (BI rate)," katanya.

 

Diberitakan sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup stagnan. Melemahnya beberapa data di AS, nampaknya mulai memberikan tekanan pada dolar AS.

 

Kurs tengah Bloomberg mencatat rupiah berada pada kisaran Rp9.711 per USD, dengan pergerakan harian di kisaran Rp9.700-Rp9.718 per USD. Sementara Bank Indonesia (BI), mencatat rupiah ada di Rp9.710 per dengan kisaran harian Rp9.661-Rp9.759 per USD, dan yahoofinance mencatat rupiah ada di Rp9.720 per USD dengan kisaran Rp9.712-Rp9.756 per USD. (mrt)

 

 

 

Sumber