Video: Antrian Perawatan Pesawat Capai 5 Tahun, Bisnis MRO Laris Manis

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Heru/Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Pemerintah memiliki dua opsi yang dapat diambil terkait dengan penetapan subsidi energi. Dua opsi tersebut, yakni kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, atau membatasi pemakaian BBM bersubsidi.Namun, apapun keputusan yang nantinya akan diambil oleh pemerintah, PT Pertamina (Persero) selaku penjual BBM bersubsidi tersebut, mengklaim telah mempersiapkan diri.

 

"Apapun kebijakan pemerintah (terkait BBM), untuk implementasi di lapangan kami siap," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya di Kantor menteri koordinator perekonomian, Jakarta, Senin (15/4/2013).

 

Sayangnya, ketika ditanya kebijakan apa yang lebih condong diambil oleh pemerintah, Hanung enggan berkomentar. "Kita tunggu saja keputusan pemerintah," tukas dia.

 

Sekadar informasi, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan pemerintah akan lembur di Istana Cipanas, Jawa Barat untuk membahas soal opsi yang akan dipilih guna menekan subsidi BBM yang saat ini jumlahnya ratusan triliun rupiah dan salah sasaran.

 

Adapun dua opsi besar kebijakan untuk menekan subsidi BBM adalah dengan melarang mobil pribadi menggunakan bensin subsidi, namun disediakan bensin premix Ron 90 dengan harga Rp7.000 per liter.

 

Kedua, adalah menaikkan harga BBM subsidi, namun dengan memberikan kompensasi seperti bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat miskin. (mrt)

 

 

 

Sumber