Video: Begini Nasib Rupiah Setelah The Fed Pangkas Suku Bunga

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Guna pengembangan ekonomi produk hortikultura, maka pemerintah harus mengubah banyak kebijakan. Revisi kebijakan, tersebut diperlukan agar harga-harga produk hortikultura dalam negeri bisa bersaing."Mulai dari kebijakan, kebijakan anggaran, serta  Perubahan struktur organisasi, dari awal ekonomi pertanian sangat bias kepada padi dan beras, ini yang harus diubah agar berpihak kepada bisnisnya," kata Mantan Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Ahmad Dimyati MS dalam diskusi di Sekretariat DPP Perindo, Menteng, Jakarta, Kamis (11/4/2013).

 

Damyati melanjutkan, infrastruktur pun menjadi kendala terhadap meroketnya harga produk komoditas hortikultura. Serta, permasalahan tidak seimbangnya produksi dengan kebutuhan yang diinginkan.

 

Menurut dia, penetapan kawasan-kawasan pengembangan komoditas produk hortikultura secara konsisten, agar tidak berdampak kepada tingginya harga domestik.

 

"Lahan di Indonesia sempit tidak sebanding dengan kebutuhan pangannya, dan ribut-ribut impor ini karena mengimplementasikan UU itu, karena belum komprehensif," tambahnya.

 

Selain itu, Damyati mengatakan pembinaan terhadap para petani Hortikultura pun sangat dibutuhkan. Serta, pembenahan pembiayaan dan infrastruktur yang mendukung akan membuat produk hortikultura dalam negeri akan dapat bersaing dengan produk impor. "Sama seperti kelapa sawit yang telah diberikan infrastrukturnya, pembiayaannya menunjukkan hal yang baik," tutupnya. (mrt)

 

 

 

Sumber