Cerita ART Nekat Pakai Gaji Buat Beli Saham, Tak Disangka Malah...

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Wakil Presiden RI Boediono mengatakan besarnya upaya pemerintah untuk mendorong pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla sebesar 3x110 mw ini karena berdampak cukup signifikan terhadap penghematan subsidi listrik.Menurut Boediono, dengan tarif listrik Sarulla sebesar USD6,79 sen per kilo watt hour (kwh), harga ini murah dibandingkan dengan biaya pokok produksi listrik rata-rata nasional sebesar USD13 sen per kwh.

 

"Penghematan subsidi listrik yang dihasilkan USD364 juta per tahun atau sekira USD1 juta setiap harinya saat mulai beroperasi di tahun 2016," ujar Boediono di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Kamis (11/4/2013).

 

Boediono menambahkan, listrik dari panas bumi bukan hanya membuat Indonesia lebih terang dengan subsidi yang lebih hemat tapi juga lebih ramah lingkungan karena mengurangi emisi.

 

"Kita harus siap masuk ke dalam era baru pertumbuhan ekonomi yang sustainable," ujar mantan Gubernur BI tersebut.

 

Lebih jauh, Boediono mengungkapkan,energi geotermal memang menjadi salah satu prioritas nasional di bidang energi mengingat besarnya potensi Indonesia yang di estimasi mencapai 29.000 mw. Saat ini, lanjut Boediono, Indonesia memiliki kapasitas terpasang energi geotermal sekira 1.341 mw atau merupakan peringkat ketiga terbesar penghasil listrik geotermal di dunia setelah Amerika Serikat dan Filipina.

 

"Dengan program 10.000 mw tahap II yang hampir setengahnya berasal dari geotermal, Indonesia dapat menjadi negara super power geotermal," pungkasnya.

(gnm)

 

 

 

Sumber