Trump Jagokan 2 Kandidat Buat Gantikan Bos The Fed Jerome Powell

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: AP)

 

 

 

NEW YORK - Saham-saham di Amerika Serikat (AS) ditutup melonjak, dan volatilitas tinggi pun terjadi. Investor nampaknya menilai positif adanya pertumbuhan yang moderat, meskipun masih ada kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi.Wall Street berfluktuasi di wilayah positif dan negatif pada sepanjang perdagangan, sebelum akhirnya melonjak di menit-menit akhir perdagangan, dan ditutup di dekat level tertinggi.

 

Beberapa tokoh ekonomi menilai, pemulihan tersebut bisa kurang kuat daripada beberapa perkiraan sebelumnya. Penurunan penjualan, juga dapat memberikan investor sebagai alasan untuk menjual sehingga mendorong kedua indek yakni Dow dan S&P 500 sedikit di bawah penutupan tertinggi sepanjang masa.

 

"Kami sedang menunggu laporan pendapatan, untuk pasar agar dapat didukung pada tingkat ini. Kami akan melihat pertumbuhan laba, tapi kliring bisa sulit, dan kita bisa mendapat alasan untuk berhenti sejenak," kata kepala investasi di PNC Wealth Management Jim Dunigan, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (9/4/2013).

 

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 48,23 poin atau 0,33 persen ke 14.613,48, indeks The Standard & Poor 500 (SPX) naik 9,79 poin atau 0,63 persen ke 1.563,07, dan Nasdaq Composite Index (IXIC) naik 18,39 poin atau 0,57 persen menjadi 3.222,25.

 

Tercatat adanya volume ringan, dengan sekira 5,11 miliar saham berpindah tangan di New York Stock Exchange, Nasdaq, dan NYSE MKT. Posisi ini jauh di bawah rata-rata harian tahun ini sekira 6,48 miliar saham.

 

Dua-pertiga dari saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange ditutup berada di wilayah positif, sementara sekira 60 persen saham yang terdaftar di Nasdaq berakhir lebih tinggi. (mrt)

 

 

 

Sumber